Rektor : 90 Persen Lulusan UPGRIS Dapat Kerja Kurang Dari 6 Bulan

Semarang, UP Radio – 601 wisudawan Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) dari berbagai program studi mengikuti upacara Wisuda ke-80, Kamis (22/5).

Rektor UPGRIS Dr Sri Suciati MHum mengungkapkan pada upacara wisuda tersebut ada dua orang wisudawan asing yang turut diwisudan

“Diantara ratusan lulusan, dua diantaranya adalah mahasiswa asing. Keduanya adalah mahasiswa program S2 yang berasal dari Libya. Satu dari program Pendidikan IPA, satu lagi dari Pendidikan Bahasa Inggris,” kata Sri Suciati.

Advertisement

Rektor Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (UPGRIS). (dok/upr)

Selain mahasiswa asing, pada momen wisuda ini, UPGRIS juga mencatat beberapa mahasiswa dinyatakan lulus tanpa menyusun skripsi. Sebagai gantinya, mereka memilih jalur karya tulis ilmiah (KTI) yang telah dipublikasikan di jurnal bereputasi dan terindeks SINTA.

“Skema ini menjadi alternatif sah sesuai ketentuan akademik kampus,” jelasnya.

Dari 601 peserta wisuda, sebanyak 192 lulusan diantaranya juga telah mengantongi sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Mereka dinyatakan telah memiliki keahlian sesuai skema yang tersedia di kampus, bahkan pada 69 Sertifikasi tersebut diperoleh melalui proses pembelajaran, magang, hingga uji kompetensi yang difasilitasi langsung oleh Lembaga Sertifikasi Profesi milik UPGRIS,” tambah Rektor.

Lanjut Suci, bekal sertifikasi ini juga menunjukkan bahwa UPGRIS telah menyiapkan lulusan yang kompeten, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja.

Menurut Rektor, kecerdasan intelektual saja tak cukup namun UPGRIS juga menekankan pentingnya karakter dan soft skill dalam menunjang kesiapan lulusan menghadapi dunia kerja.

“Sepintar apa pun mahasiswa, kalau tidak punya karakter yang baik, mereka tidak akan dihargai,” ujarnya.

Untuk itu, sejak awal masa perkuliahan, mahasiswa UPGRIS diarahkan mengikuti program Personal, Emotional, Spiritual Quotient (PESQ). Setelahnya, mereka dibebaskan memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat untuk mengasah keterampilan nonakademik seperti kepercayaan diri, komunikasi, ketangguhan dan kemampuan bekerja dalam tim.

Rektor menambahkan pula di tahun 2024 lalu UPGRIS telah meraih penghargaan terkait capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pertama.

Dari data IKU tersebut tercatat lebih dari 90 persen lulusan tahun itu berhasil memperoleh pekerjaan dalam waktu kurang dari enam bulan setelah kelulusan.

Sri Suciati juga berharap menjelang asesmen lapangan institusi oleh BAN-PT pada Juni 2025 mendatang UPGRIS bisa meraih akreditasi Unggul. Keyakinan tersebut juga didasarkan saat ini dari 29 program studi yang dimiliki UPGRIS, 17 prodi sudah memiliki akreditasi Unggul.

“Saat ini, akreditasi institusi UPGRIS berstatus “Baik Sekali”. Semoga hasil asesment Juni nanti naik menjadi “Unggul”. pungkas rektor. (shs)

Advertisement