Semarang, UP Radio – Pusat sumber belajar, kurikulum, dan PPL Lembaga Pengembangan Profesi Universitas PGRI Semarang baru-baru ini gelar acara pelepasan PLP 1 dan Magang 2.
Kegiatan pelepasan Peserta PLP 1 merupakan mahasiswa semester III menjelang IV progdi kependidikan yang dilaksanakan secara daring dan dihadiri rektor, para wakil rektor, ketua lembaga pengembangan profesi, dekan, serta ketua program studi.
Total peserta mahasiswa PLP 1 adalah 1096 mahasiswa, terdiri dari 13 program studi kependidikan. PPKn 26, PJKR 178, Pendidikan Ekonomi 29, PBSI 71, PBI 78, PBSD 20, Matametika 85, Biologi 43, Fisika 12, PTI 34, BK 122, PGSD 365, serta PAUD 33.
Total peserta mahasiswa Magang 2 adalah 1.220 mahasiswa, terdiri dari 13 program studi kependidikan. PPKn 52, PJKR 200, Pendidikan Ekonomi 36, PBSI 110, PBSD 23, Matematika 93, Biologi, 58, Fisika 7, PTI 20, BK 136, PGSD 349, serta PAUD 29.
Kepala pusat sumber belajar, kurikulum, dan PPL lembaga pengembangan profesi Universitas PGRI Semarang Dr Prasetiyo MPd dalam sambutanya mengatakan pelaksanaan PLP 1 (PGSD, SMP, SMA dan SMK) di sekolah mulai tanggal 8 s.d. 14 Februari 2022, untuk melakukan observasi penerepan nilai-nilai atau budaya baik di sekolah, kemudian dilanjutkan dengan perkuliahan di kampus.
“Pelaksanaan magang 2 (PGSD, SMP, SMA dan SMK) di sekolah mulai tanggal 14 s.d. 21 Februari 2022, untuk melakukan observasi perangkat pembelajaran dan cara mengajar guru di sekolah. Pelaksanaan PLP 1 dan magang 2 (Pogram Studi PAUD) di sekolah mulai tanggal 22 s.d. 28 Februari 2022. Pelaksanaan PLP 1 dan magang 2 mahasiswa di sekolah, menyesuaikan kebijakan yang ada di Sekolah,” ujar Prasetiyo.
Sementara Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum berharap mahasiswa mampu beradaptasi dalam satu hingga empat minggu kedepan.
“Ada banyak kebijakan yang akan berubah dalam waktu dekat ini. Kasus covid hingga bulan ini sangat kurang baik. Semarang sudah memilih untuk melaksanakan pembelajaran daring secara penuh. Para mahasiswa UPGRIS harus betul-betul memahami kondisi ini,” kata Muhdi.
Muhdi juga berharap setiap peserta agar menggunakan kesempatan secara baik agar proses pembelajaran dapat beradaptasi dengan cerdas.
“Setiap peserta PLP atau magang jika melaksanakan pembelajaran tatap muka harus dengan protokol Kesehatan yang ketat dan sekaligus bisa memberi contoh untuk diri sendiri serta lingkungan sekitar,” tambahnya.
Di sekolah penggerak, lanjut Rektor, pada umumnya menggunakan kurikulum prototipe. Mahasiswa diharapkan bisa mengenali dan pahami secara baik.
“Bekali diri dengan baik dan cukup dalam proses implementasi di sekolah. Agar kelak mampu mejadi guru professional dan unggul,” tegas Muhdi.
PLP 1 dan Magang 2 UPGRIS akan tersebar di 19 kabupaten dan kota diantaranya kota Semarang, kabupaten Semarang, Banjarnegara, batang, Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Pekalongan, Kendal, Kotawaringin, Kudus, Lampung Selatan, Pati, Pemalang, Rembang, serta Tegal. (shs)