Magelang, UP Radio — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan pentingnya edukasi keuangan yang dilakukan secara terus-menerus guna menekan potensi penipuan yang banyak terjadi di masyarakat.
Kepala kantor OJK Jawa Tengah Hidayat Prabowo mengatakan langkah pencegahan jauh lebih efektif dibanding menangani kasus ketika kerugian sudah terjadi.
“Edukasi harus terus dilakukan. Masyarakat yang sudah paham pun bisa tertipu kalau lengah,” ujar Hidayat, disela acara media gathering di Magelang, Jumat (5/12/2025).
Hidayat menilai media memiliki peran strategis karena mampu menjangkau masyarakat hingga level terbawah, sehingga diharapkan bisa menjadi mitra efektif OJK dalam memperkuat literasi keuangan publik.
“Kolaborasi media dengan industri jasa keuangan serta para pemangku kepentingan juga terus digencarkan untuk meningkatkan literasi kepada masyarakat,” jelasnya.
Sementara, terkait kredibilitas perusahaan asuransi di Jawa Tengah, OJK memastikan seluruh perusahaan berizin berada di bawah pengawasan mereka.
“Pastikan masyarakat memilih asuransi yang legal dan berizin. Selama berizin, itu dalam pengawasan OJK,” tegasnya.
OJK juga menyoroti peningkatan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankkan di Jawa Tengah dan DIY dalam dua tahun terakhir, Hidayat menilai angka tersebut telah melampaui target 5 prrsen atau sebesar 5,5 persen.
Menurutnya kenaikan tersebut dipengaruhi pemulihan ekonomi pascapandemi yang belum sepenuhnya pulih serta pertumbuhan kredit yang belum mampu menekan NPL ke level yang diharapkan. “Demand kredit masih belum kuat karena sektor riil belum sepenuhnya pulih,” ujarnya.
OJK menegaskan pihaknya akan terus bersinergi untuk meningkatkan kualitas kredit sekaligus memperkuat kondisi ekonomi di Jawa Tengah dan DIY. (shs)
