Rumah Susun Layak Huni Jadi Solusi Atasi Backlog Perumahan di Semarang

Semarang, UP Radio – Kota Semarang tengah menghadapi tantangan besar dalam penyediaan hunian bagi warganya, dengan perkiraan backlog perumahan mencapai 624.906 unit hingga tahun 2045.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Semarang, Dini Inayati mendorong pemerintah untuk mengambil langkah progresif. Salah satunya dengan membangun rumah susun (rusun) yang layak huni di kawasan strategis.

“Solusi utama untuk mengatasi backlog adalah dengan memanfaatkan kawasan segitiga emas. Seperti Jalan Pemuda, Imam Bonjol, dan Gajah Mada, sebagai lokasi pembangunan rusun yang pengelolaannya oleh pemerintah,” ujar Dini.

Advertisement

Dini menyarankan agar kawasan strategis itu dimanfaatkan untuk pembangunan rusun yang dikelola pemerintah.

Konsep rusun ini tidak hanya berfokus pada hunian bertingkat, tetapi juga dilengkapi fasilitas memadai. Seperti taman, tempat penitipan anak, sekolah, pengolahan sampah, dan sistem sanitasi yang baik. Dengan demikian, rusun ini harapannya dapat menawarkan kenyamanan setara apartemen dengan harga terjangkau.

Ia juga mengusulkan penerapan konsep land banking, yaitu pembelian dan pengelolaan tanah strategis untuk pembangunan perumahan rakyat. Mengikuti praktik di negara maju di mana tanah di kuasai oleh negara untuk perencanaan jangka panjang.

Lebih lanjut, ia mengusulkan kerja sama antar daerah, khususnya dengan Kabupaten Kendal dan Demak, untuk membangun perumahan di wilayah yang masih memiliki lahan luas.

“Dengan skema bantuan keuangan lintas daerah, perumahan ini bisa di peruntukkan bagi warga ber-KTP Semarang. Sekaligus meningkatkan perekonomian daerah mitra,” ungkap Dini.

Dengan strategi land banking, pembangunan rusun di lokasi strategis, dan kerja sama lintas daerah, harapannya backlog perumahan di Kota Semarang dapat teratasi dengan lebih efektif.

Dini berharap pemerintah kota segera mengambil langkah konkret agar semua warga memiliki akses terhadap hunian layak dan nyaman. (ksm)

Advertisement