Semarang, UP Radio – Banyak cara untuk mensyukuri momen kelulusan sekolah, salah satunya seperti yang dilakukan SD Kanisius Tlogosari Kulon yang menggelar Sedekah Alam memulihkan ekosistem sungai dengan eco enzym.
Siswa-siswi kelas 6 SD Kanisius Tlogosari Kulon tampak berjalan kaki menyusuri jalanan di Tlogosari. Mereka mengangkat beragam poster dan spanduk serta bendera atribut sekolah.
Beberapa poster bertuliskan Kanisius Cintai Ibu Bumi, Save The Earth dan Ajakan Tanam Pohon mewarnai langkah siswa-siswi berjalan sejauh 2 kilometer. Tujuannya hanya satu, yakni merayakan kelulusan sekolah dengan kegiatan positif Sedekah Alam.
Kepala Sekolah SD Kanisius Tlogsari Kulon Khatarina Ika Wardhani S.Psi, mengatakan kegiatan sedekah alam ini sebagai bentuk ungkapan syukur anak-anak kelas 6 SD Kanisius Tlogosari Kulon atas kelulusannya pada tanggal 2 Juni 2025 ini.
“Ini sebenarnya rangkaiannya panjang. Bukan hanya akan menuangkan eco enzym ke sungai, tetapi butuh waktu lama mempersiapkan eco enzym. Kami membuatnya bersama-sama siswa kelas 1 sampai kelas 6. Lalu memanennya dan membuat sabun eco enzym,” ungkap Ika.
Tak berhenti disitu, SD Kanisius Tlogosari Kulon bahkan ikut mengedukasi penggunaan Eco enzym pada warga sekitar ibu-ibu PKK.
“Kami juga melakukan penelitian apakah benar eco enzym baik untuk lingkungan. Kami sudah melakukan penelitian bersama DLH (Dinas Lingkungan Hidup), dengan SMA Kolase Loyola. Hasilnya ternyata eco enzym sangat baik untuk lingkungan karena bisa memulihkan ekosistem yang rusak,” kata Ika.
Melalui kegiatan ini, menjadi ungkapan syukur atas kelulusan siswa-siswi kelas 6 dengan Sedekah Alam agar alam ini pulih dan ekosistemnya juga pulih.
Alasannya memilih lokasi itu, menurut Ika, karena dekat dengan lokasi dan merupakan sungai dengan air mengendap dan berbau.
Di sekolah yang ia pimpin, Ika selalu mengajarkan anak-anak untuk peduli dengan lingkungan. Salah satu langkahnya dengan membuat eco enzym.
“Eco enzym ini adalah hasil fermentasi dari kulit buah, molase dan air. Kemudian kami fermentasi tiga bulan dan baru bisa kita panen. Dari yang sudah kami lakukan, manfaatnya adalah menetralisir bau selokan sekolah,” terangnya.
“Awalnya depan sekolah kami itu bau sekali, terutama di kelas 3. Kenapa? Kami mencari-cari, rupanya karena selokan mampet dan baunya gak karuan dan mengganggu kami. Apalagi di Tlogosari ini langganan banjir. Apa yang bisa kami lakukan, ya membuat eco enzym,” terang dia.
Selain itu, sekolah ini juga membuat sabun dari bahan dasar eco enzym. Ia meyakini dengan sabun eco enzym maka bisa meminimalisir pencemaran.
“Ini kami yakini sabun eco enzym ini baik, ketika air turun ke saluran ini tidak akan mencemari lingkungan. Kami juga gunakan eco enzym untuk obat pel dan pupuk,” Lanjut dia.
“Kami memupuk pohon Sukun dan Mangga dengan eco enzym, hasilnya jelas lebih cepat berbuah. Sehingga kami bisa pesta menikmati Sukun dan Mangga di Sekolah. Anak anak ikut merasakan,” imbuh dia.
Salah satu siswa, Vincentius Kenzie Pramunendar bercerita tentang aktivitas dia hari ini. “Kami berjalan dari sekolah membawa spanduk-spanduk sambil berorasi dan bernyanyi. Kemudian menuangkan eco enzym di sungai. Fungsinya eco enzym untuk mengurangi bau dan diproses menjadi sabun dan ramah lingkungan,” cerita dia.
Menurut dia, kegiatan kali ini dalam rangka kelulusan sekolah. Namun cara pengolahan eco enzym dan merawat lingkungan telah diajarkan sejak dini di SD Kanisius Tlogosari Kulon.
“Kami membuat sabun eco enzym yang ramah lingkungan dan kimianya sedikit serta baik untuk ekosistem. Ayo kita menggunakan eco enzym untuk merawat lingkungan,” ungkap Kenzie, sapaan akrab siswa kelas 6 ini.(ksm)