Semarang Outer Ring Road Jadi Solusi Kurangi Kecelakaan di Silayur

Semarang, UP Radio – Proyek strategis nasional Semarang Outer Ring Road (SORR) digadang-gadang jadi solusi mengurangi angka kecelakaan di Tanjakan Silayur Jalan Prof Hamka Semarang.

Hal ini disampaikan Wakil Walikota Semarang, Iswar Aminuddin di Balaikota Semarang, Selasa, 27 Mei 2025.

Semarang Outer Ring Road (SORR) sendiri adalah rencana pembangunan jalur lingkar untuk mengurangi kemacetan dan beban lalu lintas kendaraan berat di jalur utama. 

Advertisement

Proyek ini awalnya direncanakan sebagai jalan lingkar atau arteri, namun kini berganti skema menjadi jalur tol. 

“SORR memang kesiapan anggaran kita cukup besar tapi sudah masuk dalam list kementerian PUPR dalam jalan tol nantinya. Fungsinya ini kan untuk memecah kemacetan, sehingga dengan tol ini menjadi solusi yang sangat bagus bagi kendaraan arah barat ke timur yang pemerintah pusat selesaikan melalui tol,” papar Iswar.

Iswar juga menyebut jika SORR juga bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur tengah kota Semarang.

“Ini bisa mengurangi kepadatan. Apalagi Prof Hamka (tanjakan Silayur) itu sebetulnya tidak ada solusi yang lain, kecuali SORR. Kalau sudah ada SORR maka kendaraan besar akan masuk kesana,” terang dia.

Iswar menjelaskan jika Semarang Outer Ring Road (SORR) masuk dalam PSN (Proyek Strategis Nasional) yang telah lama direncanakan. Namun belum terealisasi lantaran terkendala pandemi Covid-19.

Terkait banyaknya kecelakaan di jalan Prof Hamka (tanjakan Silayur) Semarang, Iswar mengaku jika kecelakaan terjadi lantaran banyaknya kendaraan tak mematuhi rambu larangan.

“Sebetulnya dari pabrik pabrik itu harus sadar. Jangan sampai sudah disampaikan Dishub terkait pelarangan jam operasional kendaraan bertonase besar tapi masih nekat. Semuanya harus menaati. Kan sudah ada peraturannya,” jelas Iswar.

Iswar mengimbau perusahaan di Kawasan Industri wilayah atas bisa mematuhi aturan larangan kendaraan bertonase besar melalui jalan Silayur saat jam padat.

“Solusi jangka panjangnya ya dengan SORR (Semarang Outer Ring Road). Tapi kalau solusi jangka pendeknya ya dengan pelarangan jam operasional kendaraan berat,” papar dia.

Seperti diketahui, kecelakaan kendaraan besar bermuatan baru bata merah terjadi di tanjakan Jalan Prof Hamka Semarang pada Minggu, 25 Mei 2025.

Truk bermuatan batu bata merah itu tak kuat menanjak saat melewati jalan Prof Hamka tepatnya di depan SPBU Ngaliyan. Akibat muatan berlebih, kendaraan itu tak kuat menanjak dan mundur hingga terguling.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun menyebabkan kemacetan panjang yang membuat warga geram. (ksm)

Advertisement