Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya meringankan beban masyarakat dengan berbagai bantuan.
Salah satu ide yang digagas yakni pembagian 1000 paket nasi bungkus untuk buka puasa warga terutama para penyapu jalan, tukang becak, penjaga palang pintu kereta hingga para pengemudi ojek online.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, telah mengelola bantuan baik yang didistribusikan dalam bentuk paket sembako maupun nasi bungkus untuk buka puasa warga kurang beruntung.
Menggandeng BPBD, Relawan Pelopor dan Dinas Sosial, dapur umum mulai didirikan sejak seminggu yang lalu dengan kapasitas produksi memasak 600 bungkus. Namun melihat kebutuhan yang ada, jumlah yang dibagikan meningkat menjadi 1000 nasi bungkus.
“Kami bagikan setiap hari Rabu, soalnya tiap hari Jumat sudah ada program Jumat Berkah. Menu nasi bungkus ini yaitu berisi telur, tempe kering, mie dan sayur. Tujuannya untuk bantu masyarakat buka puasa,” ujarnya saat mengunjungi dapur umum di samping bangunan Pusat Informasi Publik (PIP) di lingkungan balaikota, Rabu (13/5).
Mba Ita, sapaan akrabnya menjelaskan, yang bertugas di dapur umum ini terdiri dari para relawan, sejumlah staff Dinas Sosial Kota Semarang dan masyarakat umum yang bersedia meluangkan waktunya untuk memasak hingga mendistribusikan nasi bungkus kepada warga yang membutuhkan.
“BPBD Kota Semarang kan punya mobil darurat bencana. Kita manfaatkan saja untuk buat dapur umum di balaikota. Alhamdulillah bisa terealisasi, banyak juga masyarakat yang sumbang beras dan telur,” ungkapnya.
Secara terpisah, salah satu tenaga kebersihan di Jalan Mataram, Abdul Zaenal, merasa terbantu dengan pembagian nasi bungkus dari dapur umum Pemkot Semarang.
Dirinya mengakui tidak sempat pulang ke rumah untuk berbuka puasa karena pekerjaan dan jarak tempuh pulang ke rumah yang lumayan jauh.
“Tiap sore mulai jam 4 bersihkan sampah dan debu di Jalan Mataram. Sampai jelang maghrib baru bisa selesai. Alhamdulillah banyak orang yang bagi-bagi nasi bungkus, terutama dari Dinas Sosial Kota Semarang,” ujarnya. (ksm)