Soroti Integrasi Jalan, Jembatan, dan Drainase, FTI UPGRIS Dorong Infrastruktur Berkelanjutan

Semarang, UP Radio – Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menekankan pentingnya integrasi antara jalan, jembatan, dan sistem drainase sebagai kunci keberlanjutan infrastruktur di tengah tantangan perubahan iklim.

Hal tersebut mengemuka dalam kuliah umum bertajuk “Pembangunan Jalan dan Jembatan Berbasis Drainase: Solusi Efektif untuk Keberlanjutan” yang digelar di Kampus Pusat UPGRIS, Jalan Sidodadi Timur No. 24, Semarang.

Kegiatan ini menghadirkan para praktisi dan akademisi di bidang teknik sipil serta diikuti ratusan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil UPGRIS. Diskusi difokuskan pada persoalan kerusakan infrastruktur jalan yang kerap terjadi akibat lemahnya perencanaan dan pengelolaan sistem drainase.

[the_ad id="40097"]
Advertisement

Ketua Program Studi Teknik Sipil UPGRIS, Dr. Ir. Ikhwanudin, ST, MT, menjelaskan bahwa drainase jalan memiliki peran vital dalam menjaga ketahanan dan usia layanan jalan.

Menurutnya, drainase jalan merupakan sistem infrastruktur untuk mengalirkan kelebihan air, baik air hujan maupun air tanah, dari permukaan dan bawah jalan menuju tempat pembuangan yang aman seperti sungai, danau, atau kolam resapan.

“Tujuannya untuk mencegah genangan, banjir, serta kerusakan konstruksi jalan dan lingkungan sekitar, sehingga jalan tetap kering, aman, dan tahan lama, sekaligus meningkatkan keselamatan pengguna jalan,” jelasnya.

Sementara Dekan FTI UPGRIS, Dr Ir Ibnu Toto Husodo, dalam sambutannya menegaskan bahwa kerusakan jalan di Indonesia sering kali bukan semata disebabkan oleh beban kendaraan, melainkan akibat sistem drainase yang tidak terintegrasi dengan baik.

“Jalan dan jembatan tidak bisa berdiri sendiri. Tanpa sistem drainase yang terintegrasi, investasi besar dalam pembangunan infrastruktur akan sia-sia karena air merupakan musuh utama perkerasan jalan,” ujarnya di hadapan mahasiswa.
Dalam kuliah umum tersebut juga dibahas pentingnya integrasi desain jalan dan jembatan agar tidak menghambat aliran air, penerapan sistem drainase berkelanjutan (Sustainable Drainage System/SuDS) seperti penggunaan porous pavement, serta pemanfaatan material aspal dan beton ramah lingkungan yang lebih tahan terhadap genangan dan cuaca ekstrem.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan memperoleh wawasan praktis terkait tantangan pembangunan infrastruktur di lapangan. Ikhwanudin menekankan bahwa konsep keberlanjutan atau sustainability bukan lagi sekadar pilihan, melainkan menjadi keharusan dalam setiap proyek strategis nasional.

Dengan adanya kuliah umum ini, FTI UPGRIS berharap mampu mencetak lulusan teknik sipil yang tidak hanya andal dalam membangun fisik infrastruktur, tetapi juga visioner dalam menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan melalui pengelolaan air yang efektif dan berkelanjutan. (pai)

[the_ad id="40099"]
Advertisement