Staf UPKM RSPW Citarum Terima Penghargaan Gender Champion Award 2025

Semarang, UP Radio – Ketua Forum Posyandu Kota Semarang yang merupakan staf Unit Peningkatan Kesehatan Masyarakat (UPKM) RS Panti Wilasa Citarum unit YAKKUM di Semarang, Daniel Diyanto, SE menerima penghargaan Gender Champion Award 2025 oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang.

Gender Champion Award 2025 merupakan penghargaan bagi individu baik laki-laki atau perempuan atas peran, dedikasi dan kontribusi kepada lingkungan dan masyarakat dalam menegakkan Kesetaraan dan Keadilan Gender serta Inklusi Sosial dalam Pembangunan di Kota Semarang.

Penghargaan diserahkan oleh Plt Kepala DP3A kota Semarang dr. Noegroho Edy Rijanto, M.Kes kepada para tokoh yang dinilai berperan penting dalam memperjuangkan kesetaraan gender, di Kantor DP3A Kota Semarang, Selasa (6/5/2025).

Advertisement

Daniel Diganti menerima penghargaan berkat kontribusinya dalam mengelola Posyandu melalui wadah organisasi Forum Posyandu serta membangun akses layanan kesehatan yang inklusif di Kota Semarang.

Lewat Forum Posyandu yang ia kelola, ia memberikan ruang bagi masyarakat rentan, terutama perempuan dan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi aktif dalam layanan Posyandu.

“Puji Tuhan atas kepercayaannya telah memberikan penghargaan ini untuk bidang kesehatan. Karena kami terus memperhatikan pemenuhan hak kesehatan masyarakat,” tuturnya

Daniel mengungkapkan, UPKM RS Panti Wilasa Citarum melalui Forum Posyandu terus berkontribusi menjalankan peranannya dalam bidang pemberdayaan masyarakat khususnya kesehatan. Tentunya tidak hanya berdasarkan jenis kelamin, tetapi juga kelompok usia dan kelompok masyarakat yang rentan.

“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk seluruh civitas YAKKUM serta seluruh kader posyandu dikota Semarang yang setiap hari berjuang memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa membedakan latar belakang, jenis kelamin, atau status sosial. Kesetaraan bukan hanya hak, tapi juga tanggung jawab bersama,” ujar Daniel setelah menerima penghargaan.

Dikatakannya, kelompok usia tersebut meliputi anak-anak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui, usia produktif hingga lansia, serta, pemenuhan hak kesehatan pada penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya.

Adapun program yang telah berjalan diantaranya peningkatan kapasitas kader disabilitas potensial, pencegahan dan penanganan stunting, pelayanan kesehatan sesuai siklus hidup melalui posyandu siklus hidup serta mewujudkan pelayanan posyandu inklusif.

“Diharapkan dengan penghargaan ini, konsep gender dapat terus mendapatkan perhatian dalam pembangunan kesehatan,” jelasnya.

Plt. Kepala DP3A Kota Semarang Nugroho Edi menegaskan pembangunan inklusif tidak akan tercapai tanpa keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas.

“Pembangunan harus melibatkan seluruh potensi masyarakat, termasuk perempuan, dan penyandang disabilitas agar kita benar-benar siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” ungkapnya dalam sambutan.
Penghargaan ini diharapkan mampu menggugah lebih banyak pihak untuk memperjuangkan kesetaraan sebagai bagian dari agenda sosial di Kota Semarang. Penghargaan yang diraih Daniel menjadi simbol inspiratif bahwa perubahan besar bisa dimulai dari kerja kolaboratif multi stakeholder. (shs)

Advertisement