Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota semarang semakin memberikan perhatian pada lembaga kemasyarakatan. Hal itu dibuktikan dengan ditingkatkannya pembiayaan operasional di tingkat RT/RW pada tahun 2020 mendatang.
Jika sebelumnya RT hanya memperoleh anggaran Rp 600 ribu, tahun depan meningkat menjadi RP 750 ribu. Sedangkan LPMK dari Rp 25 juta menjadi Rp 30 juta, PKK dari Rp 25 juta menjadi Rp 30 juta, kecamatan dari Rp 40 juta menjadi Rp 45juta, posyandu dari Rp 200 juta menjadi Rp 300 juta, PKK RT dari Rp 250 ribu menjadi Rp 350 ribu.
“Rp 600 ribu memang sedikit, tetapi Pemerintah telah menyisihkan dari Rp 75 miliar. Mungkin jika untuk dibuat mengaspal jalan di Tembalang bisa selesai, tetapi warga Semarang tidak hanya Tembalang. Ada 16 kecamatan, 177 kelurahan, dan 10.352 RT yang juga memerlukan pendanaan,” ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Hendi menyebut, hal tersebut sebagai sebuah apresiasi atas perhatian tokoh-tokoh masyarakat dalam memajukan kota semarang lebih baik lebih hebat.
Hendi mengapresiasi dengan diselenggarakan kegiatan silaturahmi yang dibangun antara RT, RW, LPMK, PKK, dan Karang Taruna dengan masyarakat.
” Jika bisa dibilang Semarang ini yang hebat bukan wali kota-nya melainkan masyarakatnya yang kompak untuk membuat Semarang menjadi lebih baik dan lebih hebat,”ungkapnya.
Apalagi, lanjut Hendi, ada senam bersama. Tidak hanya badan sehat tetapi juga pikiran kuat.
“Kalau pikiran kuat maka di dalam setiap sekempatan selalu berbicara mengenai percepatan pembangunan, selalu iklas melihat tetangganya sukses, selalu ringan membantu ketika mereka membutuhkan bantuan. Itulah Indonesia Semarang,” tutur Hendi.
Hendi berpesan kepada seluruh masyarakt untuk saling menghormati dan menghargai. Karena menurutnya sudah tidak musim kita mencari kesalahan orang lain, karena tetangga adalah saudara paling dekat.
“Jadi kekuatan terbesar Semarang untuk melaju kencang adalah kompaknya para tokoh masyarakt RT/RW di Kota Semarang,” pungkasnya. (ksm)