Tingkatkan Riset Skala Internasional, UPGRIS Kerja Sama dengan CQUPT Tiongkok

Semarang, UP Radio – Pengakuan dunia internasional atas kiprah Universitas Persartuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) semakin hari semakin tinggi. Sebelumnya UPGRIS mendapatkan pengakuan internasional dari perangkingan AppliedHe.

Kali ini UPGRIS semakin mengukuhkan dirinya sebagai kampus berskala internasional melalui kerja sama dengan Chongqing University of Posts and Telecommunications (CQUPT), Tiongkok.

Hari ini secara resmi diselenggarakan “Inauguration Ceremony of the CQUPT–UPGRIS Joint Laboratory on Multilingual and Multimodal Large Model” sebuah laboratorium kolaboratif yang difokuskan pada riset kecerdasan buatan, khususnya pengembangan large language model (LLM) multibahasa dan multimodal.”

[the_ad id="40097"]
Advertisement

Pernyataan itu disampaikan oleh Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati, MHum, dalam acara penandatanganan kerja sama di CQUPT, Chongqing, Tiongkok, Selasa, 20 November 2025.

Pada momen pertemuan bersejarah tersebut, hadir pula Wakil Rektor I, Dr Muniroh Munawar, SPi MPd serta Kepala Bagian Kerja Sama Luar Negeri KUI, Mega Novita, PhD.

Sementara dari perwakilan CQUPT, hadir Prof. Qinghua Zhang, selaku Vice President bersama perwakilan dari berbagai universitas di dunia, seperti Tajikistan, Polandia, dan Uzbekistan. Namun, satu-satunya universitas yang berkesempatan melakukan kerja sama dengan CQUPT di bidang kecerdasan buatan hanya UPGRIS.

Rektor menambahkan, perjanjian ini adalah tonggak penting kolaborasi antara Indonesia dengan Tiongkok di bidang kecerdasan buatan. “Laboratorium ini menjadikan UPGRIS sebagai salah satu perguruan tinggi swasta pertama di Indonesia yang terlibat langsung dalam inisiatif riset kecerdasan buatan dalam skala internasional bersama institusi riset Tiongkok,” terangnya.

Dijelaskan, peresmian ini merupakan tindak lanjut dari Letter of Intent (LOI) dan proposal “Belt and Road Joint Laboratory on Multilingual and Multimodal Large Model”, yang diajukan dalam program Artificial Intelligence Joint Laboratory di bawah naungan Ministry of Science and Technology (MOST) of Cina.

Pada kesempatan yang sama, Warek 1 UPGRIS, Dr Muniroh Munawar memaparkan hasil dari kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan riset bersama di bidang kecerdasan buatan, pemrosesan bahasa alami, dan model multimodal.

“Kami berharap akan terjadi peningkatan kapasitas riset dan inovasi di Indonesia, terutama sekali di UPGRIS, khususnya melalui kolaborasi akademik internasional. Ke depan akan dilangsungkan pertukaran peneliti, kolaborasi publikasi, serta pengembangan teknologi berbasis AI yang relevan untuk konteks Asia Tenggara,” ucapnya.

Seturut itu, Kepala Bagian Kerja Sama Luar Negeri KUI, Mega Novita menjelaskan inisiatif pendirian joint lab ini juga turut memperoleh dukungan penuh dari LLDIKTI Wilayah VI serta telah diajukan untuk mendapatkan surat rekomendasi resmi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, sebagai komitmen negara dalam mendorong kolaborasi riset internasional di bidang sains dan teknologi.

“Kerja sama ini adalah langkah strategis UPGRIS dalam mewujudkan universitas berbasis riset yang berdaya saing internasional, sekaligus kontribusi nyata Indonesia dalam kemajuan teknologi masa depan,” kata Mega.

Dengan kerja sama ini UPGRIS semakin serius untuk mengambil peran dalam riset pengembangan multilingual AI, riset multimodal untuk pendidikan, kesehatan, dan industri kreatif, dan yang pasti menjadi penguat peran Indonesia dalam ekosistem AI global.(pai)

[the_ad id="40099"]
Advertisement