Semarang, UP Radio – Banjir di wilayah Tlogosari Kulon masih menjadi PR (Pekerjaan Rumah) yang harus Pemerintah Kota Semarang segera selesaikan. Hal ini karena wilayah Tlogosari Kulon dan sekitarnya masih menjadi langganan banjir hingga sekarang.
Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, HM Rukiyanto meninjau lokasi banjir di Kelurahan Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan, Senin, 3 Februari 2025.
Dari tinjauan tersebut, rupanya ada 10 RT di RW 11 Kelurahan Tlogosari Kulon yang sudah 5 hari terendam banjir.
Kota Semarang sendiri selama sepekan terakhir diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sepanjang hari.
“Kami ikut prihatin khususnya di RW 11 Kelurahan Tlogosari Kulon. Setiap hujan lebat pasti air menggenang,” ucap Rukiyanto usai meninjau banjir di Jalan Truntum Tlogosari Kulon, Senin, 3 Februari 2025.
Rukiyanto berharap jika pompa-pompa yang ada di sekitar wilayah tersebut bisa maksimal berjalan untuk menyedot genangan air.
Apalagi dari informasi yang ia dapat, ketinggian air bervariasi mulai 10 sentimeter hingga mencapai 60 sentimeter.
“Kita dorong Pemkot untuk segera melakukan antisipasi atau pembenahan saluran di wilayah ini sehingga warga merasa nyaman ketika musim hujan datang. Pompa di sekitar sini juga harus dimaksimalkan,” tuturnya.
Ketua RW 11 Kelurahan Tlogosari Kulon, Endah Palawanti mengaku biasanya jika terjadi hujan dan mengakibatkan genangan, dalam tiga hari genangan sudah surut.
Namun kali ini, hingga lima hari genangan tak kunjung surut. Tentu saja, hal ini berimbas pada aktivitas warga yang terhambat.
“Biasanya 3 hari surut, ini sampai 5 hari belum surut. Aktivitas terganggu, apalagi ibu-ibu mau belanja kebutuhan makanan sudah, transportasi anak sekolah, yang kerja juga terhambat,” kata Endah.
Endah membeberkan penyebab banjir yang selalu menggenangi wilayah tersebut karena antara sungai dan jalan tidak seimbang.
Sungai di kawasan Tlogosari lebih tinggi dibanding jalan, sehingga ketika hujan tiba, jalan-jalan tersebut tergenang akibat luapan air sungai.
“Penyebabnya lingkungan di sini lebih rendah dari sungai dan banyak yang belum dilakukan peninggian jalan. Kami minta ada peninggian jalan,” pintanya.
Tak hanya itu, sejumlah sekolah juga terendam banjir. Seperti di SD Tlogosari Kulon 6 Semarang yang terpaksa melakukan pembelajaran ditengah kepungan banjir.(ksm)