Kendal, UP Radio – Tim Pengabdian Masyarakat (TPM) Program studi pendidikan matematika Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat dengan mitra SMK Ma’arif NU 01 Limpung kabupaten Batang.
TPM UPGRIS yang beranggotakan Muhammad Saifuddin Zuhri MPd, Dr Ali Shodiqin MSi, Yanuar Hery Murtianto MSi dan Dr Asep Ardiyanto MOr mengangkat tema Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam Deep Learning pada guru SMK Ma’arif NU 01 Limpung.
Kepala Sekolah SMK Ma’arif NU 01 Limpung Amin Zaenudin MPd menyampaikan pentingnya AI bagi guru untuk membantu guru dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa secara lebih akurat sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif.
“AI sangat membantu guru dalam menyediakan materi pembelajaran yang adaptif, interaktif sesuai dengan kamampuan setiap siswa,” ujar Amin.
Sementara Ketua TPM UPGRIS Muhammad Saifuddin Zuhri mengatakan pemaparan materi AI serta deep learning dilakukan secara parallel dan tanya jawab secara interaktif kepada peserta pelatihan.
Menurutnya, AI memainkan peran yang semakin signifikan dalam dunia pendidikan karena kemampuannya dalam meningkatkan efektivitas, personalisasi dan mutu proses belajar mengajar.
“Melalui pemanfaatan AI Guru dapat memantau dan menganalisis perkembangan belajar siswa secara langsung, sehingga memudahkan dalam mengenali kebutuhan siswa, menyusun materi yang sesuai, serta memberikan respon atau evaluasi dengan lebih cepat dan akurat,” jelasnya.
Saifuddin Zuhri Menambahkan pula pemanfaatan AI dalam pembelajaran memiliki potensi besar dalam mengasah kemampuan berpikir kritis siswa.
“Melalui sistem yang berbasis AI, siswa dapat terlibat dalam berbagai tantangan, simulasi, dan soal-soal analitis yang dirancang untuk merangsang pemikiran mendalam dan kemampuan menyelesaikan masalah,” ujar Saifuddin Zuhri.
Dengan pemanfaatan tehnologi ini juga memungkinkan penyesuaian materi pembelajaran berdasarkan tingkat pemahaman masing-masing siswa, mendorong mereka untuk lebih aktif dalam mengeksplorasi, menganalisis, dan menilai informasi.
“Oleh karena itu, AI menjadi sarana penting dalam menciptakan suasana belajar yang mendukung pengembangan berpikir kritis secara konsisten,” tegasnya.
Sementara Dr Ali Shodiqin pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa deep learning merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.
“Memuliakan dalam hal ini berarti semua pihak yang terlibat saling menghargai dan menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Selain itu berkesadaran juga memiliki arti pengalaman belajar siswa yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri.
“Siswa memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan. Bermakna berarti siswa mampu mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama dan menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan nyata,” tambahnya.
Dia menambahkan, olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga merupakan proses pendidikan yang berfokus pada akal budi dan kemampuan koginitif, kepekaan batin, memnbentuk budi pekerti dan menanamkan nilai moral serta spiritual, mengembangkan kepekaan estetika, empati serta menjaga dan meningkatkan Kesehatan fisik.
Kegiatan pelatihan ini rencananya akan dilanjutkan dengan bimbingan secara offline serta online serta penugasan sebagai bagian dari keberlanjutan program agar para guru lebih memahami serta menerapkan AI dalam deep learning dalam pembelajaran di sekolah. (pai)