Semarang, UP Radio – Perkembangan era digital saat ini telah membawa masyarakat pada realitas perubahan sosial di berbagai bidang.
Menyikapi kondisi tersebut, Program studi manajemen pendidikan pascasarjana Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar seminar nasional manajemen pendidikan (SNMP) Ke-1secara online dengan tema Transformasi dan digitalisasi pendidikan abad 21, Selasa (30/11).
Perubahan yang muncul telah melahirkan implikasi postif dalam kehidupan manusia dimana Pergerakan cepat arus transformasi informasi harus dapat diterima secara komprehensif dan utuh agar tidak salah tafsir.
Direktur pascasarjana UPGRIS Dr Ngasbun Egar MPd mengungkapkan Program studi magister manajemen pendidikan sebagai salah satu program studi di lingkungan pascasarjana UPGRIS berupaya berkontribusi aktif di era perubahan terhadap pendidikan pada umumnya.
Ngasbun Egar dalam laporanya menyebutkan tujuan dari SNMP sebagai wadah mendesiminasikan hasil penelitian maupun kajian teoritis terkait transformasi dan digitalisasi pendidikan abad 21.
“Wadah pertukaran informasi dan komunikasi antara pakar pendidikan, peneliti, akademisi, praktisi serta masyarakat umum. Mencari solusi terkait permasalahan transformasi dan digitalisasi pendidikan abad ke-21,” tutur Ngasbun.
Hadir dalam seminar nasional Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi SH MHum, ketua program studi S3 UKSW Salatiga Prof Dr Budiyono Saputro MPd dan kepala BPTIK dinas pendidikan provinsi Jawa Tengah Dr Siswanto MPd.
Menurut Ngasbun, Kajian transforasi dan digitalisasi pendidikan dalam seminar ini juga telah didukung dengan rangkaian hasil penelitian pengabdian kepada masyarakata yang relevan.
Sementara Rektor UPGRIS Dr Muhdi menyampaikan di abad 21, kehidupan telah mensyaratkan sumber daya manusia memiliki kompetensi sesuai tuntutan hidup dimana manusia harus menjadi generasi yang unggl dan berjati diri.
“Indonesia unggul dimulai dari pendidikan yang unggul dihasilkan oleh guru yang unggul. Merdeka belajar juga dimulai dari transformasi digital. Generasi unggul yang memiliki kompetensi serta berkarakter. Saat ini pemerintah sedang menggerakan profil pelajar Pancasila. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, bernalar kritis, gotong royong, berkebhinekaan global, serta mandiri” ungkap Muhdi. (shs)