Triwulan Pertama, BPJS Kesehatan Lakukan Sejumlah Inovasi

Semarang, UP Radio – Lewati Triwulan pertama, BPJS Kesehatan Cabang Semarang jabarkan berbagai inovasi dan capaian kinerja. Dengan tingkat kepesertaan mencapai 97,53 % di kota Semarang dan 87,23% di kabupaten Demak, BPJS Kesehatan optimis tahun ini pelayanan prima tetap menjadi peringkat utama.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Andi Ashar mengatakan, Pihaknya terus memberikan sejumlah inovasi dan strategi di berbagai sektor mulai dari penyediaan layanan administrasi Peserta tanpa tatap muka, BPJS Kesehatan terus menelurkan berbagai inovasi pelayanan administrasi seperti, layanan Panduan Umum Pendaftaran Karyawan (Punakawan) bagi badan usaha, Pelayanan Daring Sehari Jadi (Pedangsari) dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (Pandawa).

“Sejak diluncurkan, Pandawa ini merupakan salah satu kanal digital BPJS Kesehatan yang pemanfaatannya paling pesat dan paling diminati selama pandemi, sampai 31 Maret tercatat 14 ribu lebih pemanfaatan telah diakses oleh masyarakat”, ucap Andi (19/04).

Advertisement

Pada aspek pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan getol memperkenalkan pelayanan berbasis teknologi. Salah satunya melalui antrean online, sebanyak 31 rumah sakit di Semarang dan Demak telah terkoneksi dengan aplikasi Mobile JKN. Bahkan, pada tingkat pelayanan kesehatan tingkat pertama 351 FKTP mitra BPJS Kesehatan juga telah terkoneksi antrean online.

“Kami sadar dengan kepesertaan kami yang telah mencapai 2,6 juta baik di kota Semarang dan kabupaten Demak, terus memacu kami untuk berinovasi. Selain antrean online, pada aplikasi Mobile JKN peserta juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi dokter, info riwayat pelayanan dan pembayaran, skrining riwayat kesehatan dan yang terbaru REHAB”, jelas Andi.

Program keringanan finansial bagi peserta segmen PBPU dan BP/ Peserta Mandiri dikhususkan bagi peserta yang memiliki tunggakan iuran antara 4-24 bulan, peserta dapat melakukan pembayaran iuran secara bertahap maksimal 12 kali pembayaran. Sampai saat ini, jumlah pengaju program REHAB di kantor cabang Semarang mencapai 858 pengaju dengan peserta yang telah kembali aktif sebanyak 22%.

Selain itu, BPJS Kesehatan Cabang Semarang juga gencar melakukan pencegahan risiko penyakit bagi pesertanya melalui kegiatan promotif dan preventif. Skrinning riwayat kesehatan digadang-gadang sebagai salah satu program unggulan. Sepanjang tahun 2021, kantor cabang Semarang menjaring 21.853 peserta, untuk melakukan deteksi dini penyakit diabetes mellitus, hipertensi, jantung dan gagak ginjal kronis.

Skrining Riwayat Kesehatan dapat menangkap 15% peserta yang memiliki faktor risiko penyakit kronis, sehingga dapat di edukasi dan di tatalaksana sedini mungkin oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.

“Tahun 2022 ini kami juga telah mengkampanyekan kembali program skrinning riwayat kesehatan ini, sampai saat ini baru 9.031 peserta yang telah melakukan skrinning, harapannya di sisa 3 triwulan ini kami bersama faskes bisa menggerakkan masyarakat untuk sadar skrining riwayat kesehatan”, tegasnya.

Sedangkan bersama Dinas Kesehatan setempat, untuk mengendalikan angka diabetes mellitus di kota Semarang, BPJS Kesehatan juga memperkenalkan program “Perkasa” (Pemeriksaan Berkala Cegah Obesitas), bermula dari sosialisasi ke FKTP dan pengiriman whatsapp blast ke peserta, petugas akan melakukan pemeriksaan rutin tiap bulan bagi peserta JKN-KIS dengan nilai indeks masa tubuh melebihi normal. (shs)

Advertisement