Semarang, UP Radio – Puluhan tokoh masyarakat, ulama dari berbagai organisasi keagamaan di Semarang, menggelar deklarasi dan doa bersama untuk Indonesia damai dan harmonis.
Deklarasi ini gabungan dari berbagai organisasi keagamaan, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, LDII, MUI, FKUB, FKSB dan masyarakat lintas iman.
Kegiatan tersebut berlangsung di Serambi Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman) bersamaan dengan peringatan Maulidurrosul Muhammad SAW, Senin, 1 September 2025.
Hadir dalam acara, Wakil Walikota Semarang, Iswar Aminuddin, serta aparat TNI-Polri dan perwakilan komunitas Islam dari Persatuan Tionghoa Indonesia (PITI). Ratusan jamaah dan masyarakat turut serta mengikuti rangkaian acara yang berlangsung tertib dan penuh keakraban.
KH. Hanief Ismail LC, Imam Masjid Agung Semarang, menyampaikan bahwa keberadaan tokoh masyarakat dan organisasi keagamaan yang hadir menunjukkan komitmennya dalam memelihara kedamaian kota Semarang dan Indonesia secara keseluruhan.
“Kami merasa prihatin terhadap fenomen yang terjadi akhir-akhir ini,” sebutnya.
Ia menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi nasional yang belakangan ini di warnai oleh tindakan anarkis dan provokasi yang tidak sesuai dengan ajaran agama maupun nilai-nilai Pancasila.
“Kami bertekad menjaga suasana yang aman, tenteram, dan harmonis demi masa depan bangsa dan kota Semarang. Sebagai pejuang kemerdekaan, kita harus terus memelihara jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah berkorban merebut kemerdekaan dari tangan penjajah,” ujarnya.
KH. Hanief juga mengingatkan pentingnya menolak segala bentuk adu domba yang dapat memecah persatuan bangsa. Dia menyebutkan bahwa Masjid Kauman adalah saksi sejarah perjuangan bangsa. Termasuk saat proklamasi kemerdekaan yang pertama kali berkumandang di masjid tersebut pada 17 Agustus 1945.
Sementara itu, Wakil Walikota Semarang, Iswar Aminuddin, menyampaikan bahwa pemerintah dan masyarakat harus bersinergi dalam membangun kota yang sejahtera, aman, dan damai.
Ia mengajak seluruh pihak untuk menjaga informasi dan tidak menyebarkan berita hoax yang bisa memecah belah masyarakat.
“Kami membutuhkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar kota Semarang tetap harmonis dan rukun. Mari bersama-sama kita jaga kedamaian kota ini dan hindari provokasi yang bisa merusak citra kita bersama,” kata dia. (ksm)
