Semarang, UP Radio – Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) menyelenggarakan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi 587 mahasiswa yang akan diterjunkan di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Pati, dan Kendal. KKN dijadwalkan berlangsung pada 13 Januari hingga 3 Maret 2026.
Rektor UPGRIS Dr. Sri Suciati, MHum menekankan bahwa KKN merupakan wujud nyata implementasi tridharma perguruan tinggi. Mahasiswa tidak hanya dituntut menguasai teori, tetapi juga mampu membaca kondisi riil masyarakat.
“KKN bukan sekadar memenuhi kewajiban akademik. Ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari masyarakat dan menghadirkan solusi atas persoalan nyata di lapangan,” ujarnya dalam sambutannya saat membuka acara pembekalan KKN semester genap 2025/2026 di Balairung UPGRIS, Selasa (16/12/2025).
Ia juga mengingatkan bahwa setiap mahasiswa harus memiliki kemampuan adaptasi yang baik ketika berada di desa. “Setiap lokasi memiliki karakteristik sendiri. Mahasiswa harus mampu berbaur, mendengarkan, dan memahami apa yang benar-benar dibutuhkan warga,” kata Rektor.
Pada tahun ini, mahasiswa dibekali program tematik meliputi ketahanan pangan, pendidikan dan literasi, lingkungan dan kesehatan, pemberdayaan UMKM, literasi digital, serta mitigasi bencana. Dr. Sri Suciati menegaskan pentingnya kreativitas mahasiswa dalam pelaksanaan program.
“Jangan terpaku pada pola lama. Jika ada ide baru yang bermanfaat bagi masyarakat, kembangkan. Inovasi adalah kunci keberhasilan KKN,” jelasnya.
Terkait pelibatan UMKM, ia menilai peran mahasiswa sangat strategis dalam membantu pelaku usaha lokal. “Banyak produk UMKM sebenarnya punya kualitas baik, hanya belum tersentuh pemasaran digital. Di sinilah mahasiswa UPGRIS harus hadir,” tambahnya.
Pada bagian akhir pembekalan, Rektor menyampaikan harapannya agar mahasiswa menjaga etika, integritas, dan nama baik universitas selama menjalankan KKN. “Anda adalah duta UPGRIS. Tunjukkan sikap yang santun, kreatif, dan bertanggung jawab. Jadikan KKN sebagai pengalaman hidup yang membentuk karakter kepemimpinan Anda,” pungkasnya. (shs)
