Semarang, UP Radio – Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX di Kota Semarang berlangsung di sejumlah perguruan tinggi, salah satunya Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dengan Cabang olahraga (cabor) catur yang dipertandingkan tanggal 19 hingga 27 September 2025.
Pada Jumat (26/9/2025), cabor catur resmi mengumumkan para pemenangnya. Adapun hasil pertandingan menunjukkan dominasi kontingen DKI Jakarta yang berhasil memborong sebagian besar gelar juara. Kondisi ini membuat kontingen Jawa Tengah (Jateng) kewalahan menghadapi kekuatan lawan.
Apalagi, sejumlah atlet catur asal ibu kota memiliki pengalaman mumpuni, bahkan beberapa di antaranya pernah menorehkan prestasi di tingkat internasional. Selain DKI Jakarta, kontingen Jawa Timur (Jatim) juga menjadi lawan berat bagi Jateng.

“Saingan terberatnya ada DKI dan Jatim, dari Jawa Barat juga. Tapi yang paling berat memang DKI dan Jatim karena pemainnya top semua, pemain top Indonesia,” ungkap atlet catur kontingen Jateng, Evi Yuli Ana, saat ditemui di UPGRIS, Jumat sore.
Meski DKI Jakarta dan Jatim menjadi lawan terberat, Evi menyebut timnya tetap mampu meraih kemenangan pada kategori beregu mix kilat setelah menaklukkan Jatim.
“Tadi kebetulan di beregu mix kilat kami bisa mengalahkan Jatim. Syukurnya menang 2,5–1,5, hanya kalah sekali lawan DKI,” bebernya.
Kendati demikian, Evi menegaskan dirinya bersama tim tetap semangat dan berusaha maksimal. Persiapan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, mulai dari teori, fisik, hingga mental.
“Persiapannya banyak, mulai dari teori, fisik, sampai mental. Kebetulan sebelum POMNAS juga sempat ikut pertandingan, jadi memang sudah ada modal persiapan,” ujar mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) itu.
Senada dengan Evi, atlet catur asal Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kemas Ade Krisna Mausyach Suri, juga menyebut DKI Jakarta sebagai lawan terberat pada POMNAS 2025 di Semarang.
“Lawan terberat yang pasti DKI Jakarta. Hampir semua pemainnya bergelar dan berpengalaman di level internasional. Selain itu, Jawa Timur juga cukup berat karena pemainnya juga hampir semuanya bergelar,” katanya.
Kemas menambahkan, evaluasi akan dilakukan agar timnya bisa tampil lebih baik pada ajang berikutnya.
“Evaluasi buat diri saya lebih ke pembelajaran. Banyak posisi di mana seharusnya bisa menang cepat tapi justru kalah. Itu yang harus diperbaiki ke depan,” sambungnya.
Sementara itu, pelatih kontingen Jateng cabor catur, Ardian Ardianto, mengakui target medali emas di beregu mix kilat belum tercapai.
Padahal, nomor tersebut sebenarnya menjadi fokus utama untuk meraih prestasi tertinggi. Dari keseluruhan pertandingan, kontingen Jateng akhirnya membawa pulang tiga medali emas, empat perak, dan tiga perunggu.
Menurut Ardian, target awal adalah dua medali emas serta tambahan medali di kategori lain. Namun, peluang meraih emas tambahan pupus setelah kalah tipis dari DKI Jakarta di beregu mix kilat.
“Target emas sedikit meleset, terutama di beregu mix kilat. Fokus utama kami memang di nomor itu, tapi akhirnya hanya dapat perak. Mungkin memang belum rezekinya. Lebih tepatnya, bisa jadi karena kurang fokus, sebab permainan kilat menuntut tempo yang sangat cepat,” bebernya.
Ardian menegaskan tim akan melakukan evaluasi menyeluruh. Harapannya, pada gelaran berikutnya Jateng bisa lebih unggul dan memborong medali di semua kategori, khususnya cabor catur.
“Setiap kategori pasti ada evaluasi, termasuk bagaimana kekalahan terjadi dan cara menghadapinya. Itu akan jadi bahan pembelajaran kami ke depan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, cabor catur kontingen Jateng pada POMNAS 2025 berhasil meraih sejumlah medali. Di antaranya perak catur klasik beregu putra dan perak catur cepat beregu putra,
Selain itu perunggu catur kilat beregu putra, perunggu catur cepat beregu putri, perak catur cepat perorangan putri, perunggu catur cepat beregu mix, dan perak catur kilat beregu mix. (rls)
