Jakarta, UP Radio — Setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, para jemaah diminta tidak lengah terhadap kondisi kesehatan. Cuaca ekstrem di Arab Saudi dan risiko penyebaran COVID-19 masih menjadi ancaman serius, terutama bagi jemaah lansia atau yang memiliki penyakit bawaan.
Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr. Mohammad Imran, mengingatkan jemaah agar menjaga stamina, khususnya saat menjalani perjalanan pulang ke Tanah Air atau saat melanjutkan ibadah di Madinah.
“Cuaca di Makkah dan Madinah sangat panas, bisa mencapai 45–47°C, dengan kelembapan rendah. Ini bisa memicu dehidrasi, kelelahan akibat panas, bahkan memperparah penyakit kronis seperti jantung, ginjal, dan diabetes,” kata Imran dalam keterangannya.
Imran mengungkapkan bahwa hingga hari ke-44 pelaksanaan ibadah haji, tercatat lebih dari 72.000 jemaah menjalani rawat jalan, dengan keluhan terbanyak meliputi infeksi saluran pernapasan (ISPA), hipertensi, dan diabetes. Sementara itu, 238 jemaah dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dengan kasus dominan berupa pneumonia, komplikasi diabetes, dan penyakit jantung koroner.
Untuk itu, Imran mengimbau jemaah agar tidak memaksakan diri melakukan aktivitas fisik berlebihan, seperti umrah sunnah berkali-kali atau Arbain secara penuh, terutama bagi jemaah lanjut usia.
“Cukupkan waktu istirahat, hindari keluar antara pukul 10.00 hingga 16.00, dan gunakan perlindungan seperti payung, semprotan wajah, serta bawa air minum bila memang harus beraktivitas di luar,” tambahnya.
Ibadah tak harus selalu fisik. Jemaah disarankan memilih bentuk ibadah yang lebih ringan namun tetap bermakna, seperti bersedekah, berzikir, dan membaca Al-Qur’an. Bagi mereka yang memiliki penyakit kronis, konsultasi medis mingguan dan kepatuhan terhadap pengobatan menjadi hal penting.
Imran juga mengingatkan jemaah yang baru pulang agar memantau kondisi tubuh. Jika mengalami demam, batuk, pilek, atau sesak napas dalam waktu 14 hari setelah kepulangan, segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit dan sampaikan riwayat perjalanannya.
Pasalnya, tren kasus COVID-19 kembali naik. “Hingga minggu ke-23 tahun 2025, tercatat 178 kasus positif COVID-19 di Indonesia. Jika gejala mulai dirasakan, gunakan masker, jaga kebersihan tangan, dan laporkan ke fasilitas kesehatan,” tegas Imran.
Dengan kewaspadaan dan kepedulian terhadap kesehatan, jemaah diharapkan bisa menjaga kemabruran hajinya sekaligus melindungi diri dan orang di sekitarnya dari potensi penyakit menular.