Walikota Minta Maaf Atas Beredarnya Soal Surat Edaran Larangan Terlibat Hari Buruh

Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti memohon maaf telah menyinggung berbagai pihak atas adanya surat edaran yang mengimbau warga tidak terlibat dalam gerakan Hari Buruh (May Day).

Sebelumnya, Surat Edaran (SE) nomor B/1671/400.14.1.1/IV/2025 bertandatangan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Drs Mukhamad Khadhik MSi ini keluar pada tanggal 29 April 2025. Surat ini tertuju kepada para Camat, Lurah, Ketua LPMK, dan Ketua RW RT se Kota Semarang.

“Sepertinya mengandung yang bisa diinterpretasikan menyinggung pihak tertentu. Untuk itu saya mewakili Pemerintah Kota Semarang, mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Agustina di Balaikota Semarang, Kamis, 1 Mei 2025.

Advertisement

Agustin mengakui jika surat edaran tersebut, dibuat secara tergesa-gesa dan tidak dikoreksi.

“Mungkin karena keluarnya tergesa-gesa tidak kita koreksi. Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Hari ini sudah kita cabut dan mudah-mudahan tidak terjadi di kemudian hari,” imbuh dia.

Surat Edaran tersebut telah dicabut melalui surat bernomor B/1708/400.14.1.1/IV/2025 tentang Pencabutan Surat Peringatan Hari Buruh dan Hari Jadi Kota Semarang ke-478 tahun 2025.

Harapan untuk Kesejahteraan Buruh

Pemerintah Kota Semarang memiliki banyak program yang menyasar seluruh warga Ibu Kota Jawa Tengah, termasuk para buruh.

“Saya berharap kesejahteraan buruh ini dapat ditangani dari sisi pemerintahan. Banyak program kita yang menyangkut tidak hanya buruh secara khusus, tetapi juga meringankan warga Semarang yang memiliki pendapatan pas-pasan,” tuturnya.

Pihaknya berupaya melakukan jaring pengaman sosial di bidang pendidikan dan kesehatan.

“Kami upayakan bagaimana anak-anak yang tidak diterima di sekolah negeri, bisa di swasta dan kita yang menyelesaikan SPP-nya,” jelasnya.

Menurutnya, anak-anak tersebut, besar kemungkinan adalah anak para buruh. Maka program Agustina-Iswar bidang pendidikan ini menyasar semua.

Termasuk, lanjut dia, program Universal Health Coverage (UHC) yang tahun 2025 ini naik 80ribu layanan.

“UHC kami naikkan. Tahun lalu, anggarannya sudah habis tapi akhir tahun masyarakat banyak yang butuh, sehingga kami beri tambahan 80ribu layanan. Ini bagian dari mengurangi pengeluaran buruh,” ujarnya. (ksm)

Advertisement