Semarang, UP Radio – Jumlah warga miskin di Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang semakin besar akibat terdampak virus Covid-19. Dari data yang ada sebanyak 60 persen warga di kelurahan tersebut pun tidak bekerja ataupun dirumahkan, sehingga pihak kelurahan mengaktifkan lumbung kelurahan melalui Jogo Tonggo secara mandiri.
Lurah Kelurahan Jangli, Maria Theresia mengatakan jumlah warga miskin karena terdampak Covid-19 Kelurahan Jangli sebesar 60 persen dari total 7.611 kepala keluarga (KK) yang ada. Padahal sebelumnya jumlah warga miskin yang tercatat hanya sekitar 497 warga.
“Ada tambahan sekitar 1.100 warga miskin baru karena terdampak virus korona. Mayoritas mereka dirumahkan dan tidak bekerja,” katanya saat memberikan bantuan melalui program Jogo Tonggo Lumbung Kelurahan, Minggu (28/6) siang kemarin.
Maria menjelaskan, warga sebenarnya sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, propinsi maupun kota. Jumlahnya sekitar 1.700 paket bantuan dan telah distrsibukan. Sayangnya karena pandemi yang tak kunjung usai, masih ada sekitar 370 warga yang belum mendapatkan bantuan.
“Akhirnya membuat lumbung kelurahan secara mandiri, ada bantuan dari warga sekitar ada pula dari pihak lain atau donatur Jogo Tonggo. Seminggu dua kali, diberikan bantuan berupa beras, mie instan, sayuran dan bumbu dapur,” jelasnya.
Pantauan wartawan, puluhan warga terdampak Covid-19 di RW IV Kelurahan Jangli, menerima bantuan dari Jogo Tonggo ini. Sebelumnya warga melakukan registrasi, dan mengumpulkan kartu untuk mengambil bantuan berupa beras, mie instan, bumbu dapur, sayur mentah, dan lauk lainnya seperti tempe atapun ikan asin.
“Lumbung Kelurahan melalui Jogo Tonggo ini sudah berlangsung sejak Mei lalu. Bantuan dari warga dan donatur ada yang berupa uang tunai ataupun bahan makanan,” bebernya.
Ketua Grow In Care (GIC), Eko Sujatmiko sebagai salah satu donatur di Kelurahan Jangli mengatakan, bantuan yang diberikan kepada warga di Jangli merupakan dana yang dihimpun dari masyarakat yang peduli sesama. Jangli sendiri menjadi salah satu pilot projects jangka panjang program yang dilakukan oleh GIC.
“Kita sudah ketemu dengan Pemkot Semarang, kedepan kita akan buat portal Jogo Tonggo secara online. Disini warga bisa memberikan donasi, informasi penyaluran dan lainnya. Pilot projects sementara di Jangli, dua kelurahan lainnya menyusul Karanganyar Gunung dan Plombokan,” jelasnya.
Sumirah, warga RT 4 RW IV Kelurahan Jangli, mengaku sebelumnya bekerja sebagai buruh pabrik di perusahaan konveksi. Namun sejak awal Mei lalu, dirumahkan dan sayangnya tidak mendapatkan bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) ataupun Bantuan Sosial Tunai (BST).
“Suami saya kerja kuli bangunan, kalau ngga ada order yang menganggur. Selama pandemi ini baru sekali mendapatkan bantuan, dengan Jogo Tonggo ini sedikitnya bisa meringankan,” tambahnya. (ksm)