Waspada Chikungunya Yang Hingga Kini Belum Ada Obatnya

Semarang, UP Radio – Musim Hujan telah memunculkan berbagai macam penyakit yang dapat mengancam Kesehatan warga Masyarakat. Salah satu jens penyakitnya adalah Chikungunya.

Chikungunya merupakan penyakit tropis yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus. Dilansir dari Kemenkes, sampai saat ini, belum tersedia pengobatan antivirus khusus Chikungunya.

Orang yang terinvensi virus Chikungunya mengalami beberapa gejala seperti demam, badan terasa lemas, serta mengalami nyeri pada sendi dan tulang yang lama hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Advertisement

Gejala ini biasanya muncul segera setelah terinfeksi, namun sering juga infeksi virus ini tanpa gejala.

Perjalanan chikungunya, digambarkan memiliki fase akut yang diikuti oleh fase pasca-akut (antara 1-3 bulan) dan fase kronis (Setelah 3 bulan). Gejala tersebut dapat berlangsung lama setelah terinfeksi dan dapat menyebabkan kerugian yang signifikan dalam hal kualitas hidup dan produktivitas ekonomi yang berhubungan dengan kesehatan.

Karenanya, langkah terpenting adalah pencegahan. Yaitu dengan menjaga lingkungan sekitar tetap bersih untuk mengurangi tempat nyamuk berkembang biak. Lakukan 3M Plus (Menguras penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat penyimpanan air, mendaur ulang atau membuang barang bekas, plus menggunakan obat nyamuk dan memasang kawat anti-nyamuk di ventilasi rumah, memastikan saluran air tidak tersumbat, dan dapat menaburkan bubuk abate pada penampungan air.

Sejauh ini, penanganan yang dapat dilakukan adalah untuk menghilangkan gejala, dengan beristirahat, mengganti cairan yang hilang, dan pemberian obat-obatan untuk meredakan nyeri sendi.(shs)

Advertisement