Wisata Alam Masih Jadi Andalan Sektor Pariwisata Jateng

Semarang, UP Radio – Destinasi wisata alam masih menjadi andalan bagi Kabupaten Gunungkidul untuk meraup pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asri Wijayanti di Hotel Aston Inn, Selasa (23/10). Menurutnya, pihaknya sedang menjajaki pasar wisatawan dari Kota Semarang.

“Pasar Semarang sendiri dinilai sangat penting dan punya potensi besar sebagai wisatawan domestik untuk datang ke Gunungkidul yang mengandalkan wisata alam seperti pantai, goa, serta gunung,” terangnya.

Dijelaskan, pihaknya mengajak sekurangnya 25 travel agent dari Semarang untuk ikut memasarkan potensi wisata Gunungkidul. Selama ini masyarakat memang diakui hanya mengenal wisata pantai seperti Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Drini dan Pantai Sepanjang, terlebih wilayah Gunungkidul sendiri saat ini memiliki 26 titik pantai yang telah dijadikan obyek wisata oleh Dinas Pariwisata dari 102 pantai yang ada.

Advertisement

Total panjang garis pantai yang dimiliki mencapai 72 Km, di samping itu Gunungkidul juga punya obyek wisata gua sepertio Gua Cokro, Gua Pindul, Kali Suci, Gua Cokro. Namun demikian, pihaknya tetap memberikan dukungan terhadap tumbuhnya wisata budaya, desa wisata dan wisata buatan seperti embung.

“Kunjungan wisata di Gunungkidul dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang cukup siginifikan dari segi jumlah wisatawan sampai pendapatan dari retribusi. Pada tahun 2017, tercatat ada sekitar 3,4 juta wisatawan domestic dan mancanegara dengan angka pendapatan dari sector wisata mencapai Rp 26,9 miliar. Target pada tahun 2018 adalah 3,5 juta wisatawan dengan pendapatan mencapai Rp 28 miliar,” tukasnya.

Selain wisatawan domestic, Kabupaten Gunungkidul juga menyasar wisatawan asing, apalagi daerahnya menajdi bagian dari Gunungsewu Unesco Global Geopark yang secara otomatis akan dikenal oleh masyarakat mancanegara. “Tahun lalu ada 7 ribu wisatawan asing, kami harap masuknya daerah kami sebagai Gunungsewu Unesco Global Geopark bisa membantu mendatangkan turis mancanegara,” harapnya.

Gunungkidul sendiri, lanjut Asri, punya komitmen dan prinsip mengembangkan wisata berbasis masyarakat untuk dijual kepada wisawatan. Misalnya saja dengan menjual 24 desa wisata yang ada, serta membuat paket wisata yang isinya keseharian masyarakat seperti bertani, nelayan ataupun yang lainnya. “Desa wisata kami juga sudah dilengkapi home stay, sehingga bisa menjual wisatawan dengan paket long stay,” tuturnya.

Sementara itu, Kabid Pemasaran Disbudpar Kota Semarang Eka Kriswati mengatakan jika antara kedua pemerintah daerah ini akan bekerjsama untuk sama-sama meningkatkan kunjungan wisata. Menurut dia, wisatawan yang datang ke Semarang, kontribusi kedua kunjungannya disumbang oleh daerah dari Jogjakarta.

“Kontribusi kunjungan dari Jogjakarta cukup besar, kerjasama ini bisa dibilang saling menguntungkan kedua belah pihak untuk menjual potensi yang ada di daerah masing-masing serta menambah kunjungan wisata,” tambahnya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement