Semarang, UP Radio – Wabah virus corona (covid-19) mengakibatkan ribuan pekerja di Kota Semarang kehilangan pekerjaan. Sejumlah perusahaan memutuskan merumahkan mereka atau bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kepala Disnaker Kota Semarang, Sutrisno menyampaikan, ada 41 perusahaan yang telah melaporkan kepada Disnaker bahwa perusahaannya telah melakukan PHK maupun merumahkan para pekerja akibat pandemi covid-19.
Hingga saat ini, dia merinci, ada 1.835 pekerja ter-PHK dan 2.448 pekerja dirumahkan oleh 41 perusahaan di Kota Semarang.
Para pekerja yang di rumahkan berasal dari berbagai daerah. Adapun, jumlah warga Kota Semarang sendiri sebanyak 962 orang yang ter-PHK dan 1.289 orang yang di rumahhkan. Sisanya, merupakan warga luar Kota Semarang.
“Selain laporan dari perusahaan, ada tujuh pekerja yang ter-PHK melaporkan secara mandiri kepada kami,” sebut Sutrisno, Minggu.
Lebih lanjut, kata Sutrisno, data tersebut akan terus diperbarui mengikuti jumlah pelapor baik dari perusahaan maupun individu.
Pihaknya juga terus mengimbau perusahaan untuk melaporkan kepada Disnaker apabila melakukan PHK atau merumahkan pekerjanya.
Data tersebut akan disampaikan kepada Pemerintah Pusat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah.
Menurut Sutrisno, pandemi covid-19 ini merupakan masalah global.
Kasus ini pun sangat mempengaruhi perekonomian sehingga beberapa perusahaan secara berat hati mengambil langkah PHK ataupun merumahkan.
“Semua perusahaan merasa berat hati melakukan PHK maupun merumahkan dan berjanji bila ekonomi normal pekerja bisa kembali bekerja karena saat ink bencana ekonomi melanda dunia dan sendi-sendinya,” terangnya.
Sementara, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, Pemerintah Kota Semarang berupaya memberikan bantuan sembako kepada warga Kota Semarang yang terdampak adanya wabah virus corona, seperti para orang dalam pemantuan (ODP), para pedagang kaki lima (PKL) yang pendapatannya semakin berkurang, dan para karyawan yang dirumahakn akibat pandemi corona.
“Gugus tugas sudah bagikan sembako, jamu, dan melakukan beberapa penyemprotan. Rata-rata setiap hari ada 3 kecamatan yg disemprot untuk menanggulangi penyebaran covid-19,” terang Hendi, sapaannya.
Guna meminimalkan biaya pengeluaran masyarakat, lanjut Hendi, Pemkot Semarang mengeluarkan kebijakan pemberian diskon sebesar 20 persen untuk pelanggan PDAM Tirta Moedal selama tiga bulan terhitung sejak April hingga Juni mendatang.
Pihaknya juga membebaskan retribusi pedagang kaki lima (PKL) dan biaya sewa di rumah susun sewa (rusunawa) milik Pemkot Semarang.
“Kalau perkembangan covid-19 tidak ada penurunan hingga Juni, kami teruskan (kebijakan tersebut) tapi kami prediksi insyaallah Juni mereda,” katanya. (ksm)