Semarang, UP Radio – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan Program Merdeka Belajar yang bertujuan mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dalam kepemimpinan, kreatifitas, dan gotong royong.
Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik Universitas PGRI Semarang terus mengupayakan program pembelajaran yang mendukung terbentuknya lulusan yang unggul dan berjatidiri.
“Program kredit transfer internasional menjadi jalan untuk memunculkan SDM yg bermutu. Tidak hanya sarjana biasa, tapi juga calon pemimpin,” ungkap Muhdi di acara Pelepasan dan Pembekalan Mahasiswa, International Credit Transfer Program, di Gedung Pusat Lantai 2 UPGRIS (30/8).
Menurut Muhdi mengikuti program kelas internasional menuntut keberanian mahasiswa karena harus bisa mengikuti pola pengajaran yang lebih berat. “Untuk mengikuti program international credit transfer salah satunya harus mengusai bahasa Inggris dengan lebih intens, bahkan proses seleksinya pun ketat,” terang Muhdi.
Untuk itu, lanjut Rektor, mahasiswa harus bisa memanfaatkan kesempatan untuk belajar dan menjalin hubungan yang lebih luas.
Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Kerja Sama Internasional UPGRIS Dr Nur Hidayat MHum menyebut program ini sangat diminati mahasiswa.
“Tahun ini ada 124 mahasiswa yang akan mengikuti program online ini, dari 13 program studi yang ada,” ucapnya.
Nur Hidayat mengungkapkan program International Credit Transfer merupakan implementasi dari MoU antara UPGRIS dengan beberapa kampus di luar negeri.
Pengiriman mahasiswa tahun ini merupakan angkatan ke-3 untuk tujuan lima perguruan tinggi di Vietnam dan Filipina.
“Program kerjasama tahun ini fokus di bidang industri, pertukaran industri, kewirausahaan dan kepemimpinan serta publikasi bersama penelitian,” kata Nur Hidayat.
124 mahasiswa peserta ICT periode tahun 2021/2022 berasal dari PG PAUD (3), Pendidikan Bahasa Inggris (8), P Matematika (4), BK (5), PJKR (8), Tehnik Sipil (3), Tehnik Mesin (9), Informatika (6), Arsitektur (3), Teknologi Pangan (3), Manajemen (65) dan Hukum (7).
Selanjutnya 124 mahasiswa tersebut akan mengikuti perkuliahan selama tiga bulan tersebar di 5 universitasbyaitu Don Mariano Marcos State University (Philipina), Iloilo Science and Technology University (Philipina), Tarlac Agricultural University (Philipina), Mariano Marcos State University University (Philipina) dan University of Economics and Law (Vietnam). (shs)