Semarang, UP Radio – Strategi pemasaran property dengan mengikuti Property Expo Semarang masih menjadi andalann bagi pengembang untuk meningkatkan penjualan.
Ketua Penyelenggara Property Expo Semarang Dibuka K Hidayat mengungkapkan Property Expo Semarang ke 9 diikuti 13 Pengembang dan 3 produk Pendukung di mall Paragon tanggal 8 – 20 November.
“Peserta pameran sebagian besar pengembang rumah klas menengah ke atas dan apartement dengan harga Rp400 juta – Rp 1 miliar,” ungkap Dibya. 
Jelang akhir tahun, lanjutnya, kondisi ekonomi dirasa akan lebih membaik mengingat pertumbuhan makro ekonomi cukup menjanjikan, meski belum diikuti pergerakan sektor mikro.
Disetiap stand Property Expo Semarang ke 9 akan metawarkan promo untuk tarik daya beli konsumen selama berlangsungnya pameran.
Tingginya persaingan usaha property ini bukan hanya antar pengembang saja tetapi juga dengan penjualan kendaraan bermotor.
“Meningkatnya penjualan kendaraan bermotor juga menjadi barometer ekonomi yang mengalami pertumbuhan,” ujarnya.
Pada kwartal ke empat ini sektor retail kurang baik, apalagi pasar retail juga terkena dampak bisnis online yang semakin luas menggerus pasar sektor perdagangan lainnya.
Selain strategi pemasaran dengan mengikuti pameran sejumlah pengembang juga melakukan diversifikasi produknya agar harga menjadi lebih kompetitif.
“Pengembang menawarkan type yang lebih kecil (type 40) dengan luas tanah yang lebih kecil hingga mampu menyesuaikan harga menjadi 30 persen rendah dibanding type sebelumnya,” tambahnya.
Kendati secara harga lebih rendah, Dibya menegaskan pula secara kualitas masih tetap sama karena tidak merubah spesifikasi material. (shs)
