AW Colection Dulang Keuntungan Melalui Manfaat JLC

Pengiriman paket pemesanan mencapai 1000-2000 setiap hari

Yogjakarta, UP Radio —Penjualan secara online banyak dipilih masyarakat untuk memasarkan produknya. Itulah sebabnya, selain kualitas produk, pengiriman barang ke konsumen juga wajib menjadi perhatian.

Terkait dengan hal itu, Owner AW Collections, Wiwid Sofiyanti dan Arif Aryanto membagikan cerita pengalamannya dalam gelar wicara bertajuk Cerita Joni yang ditayangkan di kanal Youtube JNE, beberapa waktu yang lalu.

Advertisement

Owner AW Colection Wiwid Sofiyanti menuturkan dirinya bersama Arif telah memulai bisnis hijab dan fesyen sejak 2015 dengan modalnya hanya Rp 314 ribu.

“Dulu ya banyak suka dukanya, seperti harus bawa barang banyak pakai motor, belum kalau hujan,” ucap Wiwid dalam Cerita Joni.

Kini lewat penjualan secara online, dengan selalu meng-update produk baru serta menggencarkan iklan, dalam sehari Wiwid dan Arif bisa mengirimkan pesanan 1.000-2.000 pcs.

Dalam pengiriman barang, Wiwid mengakui packaging sangat penting guna memastikan barang sesuai pesanan dan tiba ke pembeli dengan kualitas yang tak berkurang.

“Jangan sampai customer terima paketnya rusak, sobek. Customer itu kan beda-beda juga ya karakternya. Ada yang baru dikirim, sudah tanya-tanya, ada yang sabar, kami kirim resi biasanya, agar bisa dilihat juga. Bagaimanapun harus sabar, karena review pembeli juga penting,” ucap Wiwid.

Saat pandemi, mereka mengaku memang mengalami penurunan omzet, tetapi dengan terus berinovasi, mereka bisa bertahan, salah satunya adalah dengan memproduksi masker.

“Syukurlah, saat ini kondisi penjualan sudah kembali membaik. Kami bahkan setidaknya bisa membuka lapangan pekerjaan untuk 30 orang,” ucap dia.

Member JNE Loyalty Card (JLC) itu juga menceritakan kepercayaannya menggunakan JNE dan menjadi member JLC.

Arif menambahkan dengan menjadi member JLC bisa mengumpulkan poin yang dapat ditukarkan. Pengalaman mereka, dari poin yang didapat sudah menukar delapan ponsel, dan kamera.

Mereka juga mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang lain untuk dapat memulai usaha. “Di era digital saat ini modal bukan hal utama, dalam memulai usaha yang terpenting adalah niat dan konsistensi untuk menjalankannya,” ujar Arif. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement