Bansos di Semarang Kini Disalurkan Non Tunai Gunakan Kartu

Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota Semarang meluncurkan bantuan sosial menggunakan kartu Semarang Hebat di Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara, Senin (21/9/2020).

Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Muthohar mengatakan, bantuan sosial bagi warga terdampak Covid-19 sebelumnya diberikan dalam bentuk sembako. Mulai September ini teknis pemberian bantuan sembako diubah menggunakan kartu yang telah berisi saldo sebesar Rp 100 ribu.

Saldo tersebut dapat dibelanjakan di warung-warung yang telah bekerja sama dengan Pemkot Semarang dan BNI 46 selaku penyedia kartu.

Advertisement

“Ada 130 ribu kartu yang kami berikan secara bertahap bagi warga Kota Semarang. Di Panggung Lor sendiri ada 210 kartu. Kami bekerjasama dengan 434 warung di 16 kecamatan,” terang Muthohar.

Muthohar melanjutkan, pengisian saldo dari Pemkot kepada BNI dilakukan setiap pekan pertama di awal bulan. Masyarakat dapat belanja kapanpun di warung-warung yang telah dikerjasamakan. Saldo tersebut hanya boleh dibelanjakan sembako. Apabika dibelanjakan dalam bentuk lain, pihaknya akan memberikan sanksi bagi keluarga penerima manfaat yang bersangkutan.

“Yang penting kami awasi harus dibelanjakan sembako. Kalau ada penerima yang menbelanjakan pulsa atau rokok akan kena sanksi,” tandasnya.

Dia menambahkan, pemberian bantuan sosial bagi warga terdampak Covid-19 akak berlangsung hingga Desember 2020.

Sejak awal pandemi, Dinsos telah menyalurkan 630 ribu paket sembako atau senilai Rp 67,7 miliar.

“Kemarin Dinsos selalu disibukkan dengan packing, tapi sekarang dengan pertimbangam efisiensi, protokol kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi lokal, bantuan sosial kami ubah dalam bentuk uang menggunakan kartu,” ucapnya.

Sementara, Sekda Kota Semarang, Iswar Aminudin mengatakan, pemberian bantuan menggunakan kartu merupakan langkah inovatif untuk mengurangi kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

“Saya kira pas dengan kondisi covid-19. Kita ingin membatu masyarakat yamg terkena dampak pandemi tapi kemarin pembagian kurang bener. Pak wali minta dilakukan cashles dan saat ini sudah diwujudkan,” ujarnya.

Dia menyebutkan, pihaknya telah menganggarkan belanja tak terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19 sekitar 300 miliar. Satu diantaranya telah terpakai untuk bansos sebesar Rp 67,7 miliar. Selain itu digunakan untuk pengadaan alat kesehatan, perekobomian, dan lain-lain. “Saat ini penggunaannya belum habis,” ucapnya.

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement