Semarang, UP Radio – Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Semarang terus berupaya meningkatkan Kinerja Bisnis khususnya menggenjot peningkatan Ekspor komoditas perikanan.
Bertempat di Kantor BKIPM Semarang, Pusat Pengendalian Mutu – BKIPM menggelar Dialog Interaktif “Penjaminan Health Certificate ( HC) dan HACCP sebagai Persyaratan Ekspor Produk Perikanan dan Penyelesaian Teknis Kasus Mutu Produk Perikanan (3/7/2020].
Dalam dialog interaktif yang dilakanakan secara tatap muka diikuti oleh instansi terkait diantaranya Bea Cukai, Karantina Pertanian, KADIN Jateng, Dinas Kelautan dan Perikanan, BPOM dan Satker PRL.
Penasihat Menteri KP Bidang Pembangunan dan Pengembangan Sumber Daya Kelautan Prof. Dr. S. Budi Prayitno mengatakan pemerintah sebagai regulator selalu berupaya meningkatkan kerjasama dengan semua pihak.
Acara ini merupakan implementasi pesan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk selalu menjalin interaksi dan menjembatani komunikasi yang harmonis dengan stakeholder,” ungkap Prof Budi Prayitno.
Dikatakannya meski masih dalam suasana Pandemi Covid-19, namun kebutuhan akan bahan makanan tetap tinggi sehingga potensi ekapor hasil perikanan cenderung meningkat.
“Kebutuhan ekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, China dan negara Eropa saat ini masih tetap tinggi dan tidak terpengaruh oleh wabah yang terjadi,” katanya.
Dirinya berharap, kegiatan sosialisasi Penjaminan Health Certificate (HC) dan HACCP sebagai Persyaratan Ekspor Produk Perikanan dan Penyelesaian Teknis Kasus Mutu Produk Perikanan ini dapat meningkatkan Kinerja Bisnis khususnya upaya menggenjot Ekspor dengan tetap memperhatikan koridor regulasi.
Sementara itu Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM Widodo Sumiyanto mengungkapkan setiap eksportir wajib mematuhi setiap regulasi yang telah ditetapkan sebagai syarat utama ekspor.
“Setiap produk yang akan diekspor harus dilengkapi dengan HACCP dan Health Certificate ( HC) yang aman untuk dikonsumsi dan telah berlaku secara international,” katanya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi bagi industri perikanan di Jawa Tengah yang hiingga kini tidak terdapat kasus teknis yang harus dituntaskan.
Kepala BKIPM Semarang R Gatot Perdana mengatakan BKIPM Semarang terus mensosialisasikan program peningkatan mutu kepada setiap stake holder untuk mengoptimalkan Kinerja Bisnis khususnya Ekspor hasil perikanan.
“Penjaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan merupakan tanggungjawab bersama agar hasil perikanan dapat diterima di pasar Internasional dan mampu meningkatkan devisa negara,” kata Gatot. (shs)