Cuaca Buruk dan Banjir Picu Inflasi 0,44 Persen di Jateng

Semarang, UP Radio – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat pada bulan Februari 2020 di Jateng terjadi inflasi sebesar 0,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,44.

Inflasi di Jateng karena adanya kenaikan harga sejumlah komoditas seperti bawang putih, cabai merah, angkutan udara, beras dan daging ayam ras.

Kepala BPS Provinsi Jateng, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut disebabkan oleh dua faktor utama seperti cuaca buruk sehingga menganggu distribusi barang.

Advertisement

Kemudian mewabahnya virus corona membuat pemerintah pusat melakukan pembatasan barang impor dari China sehingga ada gejolak harga utamanya bawang putih tersebut.

“Bawang putih berkontribusi paling tinggi 0,13 persen, cabai merah 0,06 persen, angkutan udara 0,03 persen, beras 0,03 persen, dan daging ayam ras 0,03 persen,” kata Sentot, Senin (2/3/20).

Dia mengatakan, yang menjadi penahan laju inflasi bulan ini lantaran turunnya harga bensin -0,04 persen, cabai rawit -0,01 persen, cumi-cumi -0,01 persen, udang basah -0,01 persen dan brokoli -0,01 persen.

Disebutnya, dari 6 kota IHK Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,58 persen, diikuti Kota Cilacap sebesar 0,49 persen, Kota Semarang sebesar 0,43 persen, Kota Surakarta sebesar 0,41 persen, Kota Kudus sebesar 0,39 persen.

“Inflasi paling rendah terjadi di Kota Tegal sebesar 0,38 persen,” pungkasnya. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement