Dancing Fountain Bakal Percantik Kawasan Tugumuda Semarang

Semarang, UP Radio – Mempercantik kawasan Tugumuga Semarang, Pemkot Semarang melakukan ujicoba air mancur menari (dancing fountain) Senin (27/8/2018) malam. 

Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali mengatakan, proyek rehab taman Tugumuda dengan nilai kontrak Rp 3,157 miliar telah selesai 100 persen. 

Menurut Ali, Ujicoba tersebut dilakukan usai dilakukan penyerahan hasil pekerjaan dari rekanan pelaksana, Karenanya akan dilakukan pengujian usai diserahterimakan.

“Ujicoba ini untuk melihat hasil pekerjaan. Kenapa malam, karena untuk melihat hasilnya memang harus kondisi gelap sehingga dancing fountainnya dengan beragam lampu bisa terlihat jelas,” kata Ali di sela ujicoba dancing fountain Tugumuda.

Dalam pembangunannya, dancing fountain berada di kolam di bawah monumen Tugumuda. Seluruh konsep air mancur yang lama dibongkar dan diganti dengan konsep baru yaitu air mancur menari. 

Ia juga menambahkan meski telah diserahkan, pihak rekanan masih memiliki tanggungjawab pemeliharaan selama 6 bulan ke depan.

“Pembongkaran itu tidak mengubah konsep utama yaitu monumen itu sendiri. Kami tetap mempertahankan keasliannya,” paparnya.

Dengan selesainya pekerjaan rehabilitasi taman Tugumuda tersebut, masyarakat Kota Semarang dalam waktu sekat bisa menikmati suasana malam yang dihiasi warna warni lampu air mancur menari di Tugumuda.

Kepala Bidang Pertamanan Disperkim Kota Semarang, Atik Nabila menjelaskan, ujicoba dancing fountain dimaksudkan sebagai pemeriksaan pekerjaan rehabilitasi Tugumuda yang dikerjakan selama tiga bulan sejak Mei lalu.

“Dengan ditambahkannya dancing fountain ini tentunya akan mempercantik kawasan Tugumuda sebagai ikon Kota Semarang. Apalagi, ketika air mancur menari yang dapat dinikmati ketika malam hari. Kalau sore belum kelihatan dancing fountainnya. Jadi memang air menarinya baru bisa dilihat kalau malam karena efek pewarnaan dari mechanical electricnya,” jelasnya.

Selain adanya dancing fountain, lanjut Atik, masyarakat Kota Semarang nantinya akan menikmati sejumlah tanaman bunga mulai dari Perdu hingga lainnya di kawasan Tugumuda. Pasalnya, selain pekerjaan rehabilitasi dengan mengubah air mancur, juga dilakukan pekerjaan perbaikan taman di kawasan tersebut.

“Perbaikan taman Tugumuda tidak termasuk penambahan pohon besar, hanya menambah perdu dan tanaman lain. Ikonnya kan Tugumuda, kalau ada pohon besar nanti malah perwajahan Tugumuda tidak nampak,” paparnya.

Ujicoba tersebut disaksikan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Dari tinjauannya, Ita, sapaan Hevearita G Rahayu meminta ada beberapa hal yang dikoreksi. Di antaranya kesesuaian antara dancing fountain dengan lagu yang diputar.

“Tentunya ini masih pertama kali ujicoba sebelum diresmikan Wali Kota. Ini mendekati sempurna tapi masih banyak yang kurang, di antaranya belum sinkron dengan lagu,” katanya.

Selain itu, Ita meminta lagu yang diputar harus lagu bertema perjuangan. Hal itu disesuaikan dengan lokasi Tugumuda yangerupakan monumen perjuangan. Kemudian, kondisi lampu di kawasan Tugumuda yang mati juga harus diperbaiki.

“Lagu yang diputar jangan disamakan dengan Taman Indonesia Kaya. Jadi lagunya yang bertema perjuangan,” tambahnya. (ksm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *