Semarang, UP Radio – Derma 9 yang sudah kenyang di kancah klinik kencantikan, coba merambah bisnis skin care. Keputusan ini diambil setelah melihat permintaan skin care yang melonjak sejak awal pandemi, 2020 lalu.
Business Development Derma 9, dr Teddy Augus mencatat, sejak 2 tahun lalu, penjualan produk-produk skin care mengambil porsi sekitar 54 persen di sejumlah platform market place di Indonesia.
“Melihat peluang bisnis ini, kami memutuskan untuk menjual skin care produksi Derma 9, Sekarang sudah ada 15 produk yang siap dipasarkan dan bisa dibeli eceran, tidak harus paket,” ucapnya, Minggu (23/1/2022).
Dalam membuka bisnis skin care, Derma 9 mengajak masyarakat untuk ikut memasarkan. Yakni sebagai reseller.
“Ternyata antusias masyarakat sangat tinggi. Nggak hanya jadi reseller, kebanyakan malah minta jadi agen. Saat ini sudah ada sekitar 100 reseller, bebernya.
Soal target penjualan produk skin care, Derma 9 tidak muluk-muluk. “Minimal ada satu reseller di setiap kabupaten atau kota saja, itu sudah bagus,” harapnya.
Edukasi Skin Care
Product Consultant, dr Ayuningtyas menjelaskan, untuk menjadi reseller Derma 9 tidak membutuhkan syarat khusus. Selain mendapatkan laba dari hasil penjualan, reseller juga mendapat edukasi seputar perawatan wajah yang baik dan benar.
“Harapannya, nanti para reseller ini bisa menjadi komunitas intuk ikut memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak salah menggunakan skin care,” jelasnya.
Sebab, lanjutnya, selama ini masih banyak yang salah kaprah mengenai penggunaan skin care. Terutama terkait khasiat dan kandungan produk.
“Kebanyakan minta instan, pemakaian baru beberapa pekan, sudah ingin terliat hasilnya. Ada juga yang memilih produk tanpa mempertimbangkan kandungan aktif yang ternyata over dosis dan berbahaya bagi kulit,” terangnya.
Nama Derma 9 sudah santer terdengar di Kota Surakarta sebagai klinik kencantikan. Rencananya, dalam waktu dekat ini, Derma 9 akan membuka klinik kecantikan di Kota Semarang. (shs)