Semarang, UP Radio – Jembatan Kaca Tinjomoyo sudah selesai dibangun. Namun, hingga kini obyak wisata tersebut belum dibuka untuk wisatawan. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang masih melakukan kajian awal bersama dengan tim ahli.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso memaparkan, kondisi jembatan kaca saat ini belum tersambung dari satu sisi ke sisi lain. Hanya ada satu pintu yang nantinya digunakan untuk pintu masuk dan keluar.
Sebelum dibuka untuk wisatawan, ada beberapa tahapan yang perlu disiapkan antara lain kajian tentang penyusunan standar operasional prosedur (SOP), pengelolaan, dan keselamatan kesehatan kerja (K3).
Disbudpar juga akan mereview sejauh mana sarana dan prasarana yang telah dibangun serta apa saja kekurangan yang perlu dilengkapi untuk memberikan keamanan pengunjung yang datang. Selain sarpras, pihaknya juga perlu menyiapkan petugas.
“Memang tidak mudah mengoperasionalkan ini. Dari pada nanti di belakang hari ada masalah yang terjadi. Entah nanti pengunjung ke atas menggunakan tali pengaman, SOP naik tutun seperti apa. Petugas yang dibutuhkan seberapa banyak,” papar Wing saat ditemui awak media di Lobby Kantor Wali Kota Semarang, Rabu (8/2/2023).
Diakui Wing, kehadiran jembatan kaca sangat menunjang sektor wisata di Semarang. Namun, kata dia, jembatan kaca ini bisa menimbulkan preseden buruk jika tidak berhati-hati dalam operasional.
Selain sisi keamanan, Wing menambahkan, skema kedatangan wisatawan juga perlu dipikirkan, satu diantaranya parkir. Pihaknya telah menyusun beberapa skema. Pertama, pengunjung datang ke Hutan Wisata Tinjomoyo.
Pihaknya menyiapkan paket mini adventure menggandeng komunitas jeep. Dari lokasi parkir, wisatawan akan diajak mengelilingi Hutan Wisata Tinjomoyo dan menuju jembatan kaca.
Opsi kedua, pihaknya mempersilakan pengunjung langsung ke lokasi dengan mengarahkan melalui sisi barat. Kemudian, akses masuk melalui jembatan gantung.
“Kami coba berdayakan dua wilayah ini. Kami rangkul teman-teman pokdarwis agar bisa menangkap potensi wisata yang ada. Adapun paket-paket wisata masih dalam kajian,” ucapnya.
Selain itu, Disbudpar juga akan berupaya menghidupkan kembali Pasar Semarang yang berada di Hutan Wisata Tinjomoyo. Upaya ini bagian dari optimalisasi Hutan Wisata Tinjomoyo. (ksm)