Semarang, UP Radio – Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan penggunaan uang elektronik (e-money) untuk berbagai transaksi pembayaran menggantikan penggunaan transaksi Tunai.
Penggunaan e-money saat ini kerap digunakan sebagai cara pembayaran di gerbang jalan tol yang telah 100 persen transaksi non tunai.
Asistem Direktur Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah Novita Wulandari mengungkapkan Berdasar evaluasi BI, masyarakat masih banyak yang tidak mengenal uang elektronik. Sebagian lainnya mengetahui, namun masih kebingungan melakukan pengisian uang (top up). 
“Itu evaluasi Bank Indonesia. Makanya kami sosialisasikan e-money. Selama ini dipakai untuk tol, padahal fungsinya banyak, dapat digunakan belanja dimana saja,” ujar Novita di sela kegiatan sosialiasi e-money di Simpang Lima Semarang, Minggu (18/2).
Lanjut Novita, Jika pun masyarakat tahu tentang e-money, mereka umumnya tahu penggunaannya hanya sebatas pada transaksi pembayaran di jalan tol.
BI berharap penggunaan uang elektronik dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang inovatif dan praktis.dan e-money juga diharap mampu mempercepat pembayaran kegiatan ekonomi yang bersifat massal, cepat dan mikro.
E-money juga nantinya diharap dapat berkembang untuk membantu kelancaran di bidang transportasi seperti pembayaran tol, kereta api maupun angkutan umum lainnya atau transaksi di minimarket, food court, atau parkir.
Selain praktis, sambung dia, penggunaan e-money juga membantu masyarakat mengakses keuangan inklusif. Apalagi, kebijakan pemerintah saat ini sudah mulai diwujudkan melalui bantuan non tunai.
“Bantuan sosial saat ini dilakukan melalui non tunai, baik itu PKH, bantuan pangan semua pakai nontunai. Penerimaan dan pengeluaran di Pemda juga pakai nontunai dan juga menghemat untuk distribusi uang di BI. Distribusi uang Rp 3 Triliun, dengan e-money ada penghematan, transaksi tidak ada kembalian,” tambahnya.
Semakin banyak perbankkan yang menerbitkan kartu e-money, masyarakat bisa bebas memilih kartu yang diinginkan. Selain bank-bank milik negara, sejumlah bank swasta juga telah menerbitkan kartu uang elektronik. (shs)
