Jakarta, UP Radio – Perkembangan e-commerce dan perubahan daya beli masyarakat yang berubah sangat cepat serta dinamis, memuntut JNE beradaptasi dan berkomitmen untuk terus melakukan inovasi agar dapat selalu memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan melalui kualitas pelayanan prima.
Wujud inovasi ini direalisasikan dalam pengembangan di berbagai sektor utama, yaitu: informasi dan teknologi, infrastruktur, jaringan, dan sumber daya manusia. Khusus di bidang infrastruktur, sejak awal tahun 2018, JNE telah melakukan persiapan untuk pembangunan Mega Hub.
Pembangunan infrastruktur ini merupakan salah satu langkah JNE dalam mewujudkan misinya untuk menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan di dunia.
Rabu (13/8), dilakukan seremoni topping off secara virtual, menandai selesainya pekerjaan struktur pembangunan Mega Hub atau gudang raksasa yang terletak di pergudangan Bandara Mas Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, Banten. Sebelumnya ground breaking atau peletakan pembangunan batu pertama sudah dilakukan pada 3 Desember 2018 lalu.
Acara dihadiri beberapa undangan, termasuk M. Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE, Chandra Fireta dan Edi Santoso selaku Direktur, Agusnur Widodo selaku VP of Business Development, serta David Rasul selaku VP of Human Capital yang secara simbolis melakukan topping off dengan menekan sirine dan peletakan semen terakhir yang disaksikan oleh Dody W. Putro selaku Project Manager Mega Hub JNE.
Seremoni virtual topping off tersebut juga disiarkan secara live di akun Instagram @JNE_ID. Pembatasan undangan dan disiarkannya acara secara virtual, tak lepas dari pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Undangan yang hadir pun harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat, mulai dari pengecekan suhu tubuh, pengaturan jarak, hingga memakai face shield.
“Kami berharap, setelah topping off, proses pembangunan Mega Hub ini akan berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Langkah strategis ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan, sehingga JNE akan selalu dapat menghantarkan kebahagiaan ke seluruh Indonesia, sesuai tagline #Connectinghappiness,” ujar Presiden Direktur JNE, M. Feriadi.
Persiapan selanjutnya dari pembangunan Mega Hub ini, JNE sudah melakukan pembelian mesin sortir otomatis dan akan dilakukan instalasi pada waktunya, dimana pengadaan mesin berteknologi tinggi ini bekerjasama dengan Damon, perusahaan penyedia alat pendukung operasional logistik dan supply chain yang berpusat di Shanghai, ungkap Feriadi.
Mega Hub JNE memiliki lokasi sangat strategis karena berada sangat dekat dengan Bandara Internasional Soekarno – Hatta, sehingga diharapkan dapat mempercepat proses mobilitas paket kiriman.
Dibangun diatas tanah seluas 4 hektar, Mega Hub ini akan memiliki kapabilitas untuk menangani sekitar 30 juta paket per bulan atau kurang lebih 1 juta paket per hari yang berarti 48 ribu paket per jam. Dengan kapasitas yang dimiliki tersebut, maka dapat dipastikan JNE akan akan siap menangani lebih banyak lagi amanat pelanggan dan mendistribusikan hingga ke seluruh wilayah di Indonesia mau pun 250 negara di semua benua.
Sejak tahun 2010 dengan munculnya e-commerce di Indonesia, pertumbuhan bisnis JNE yang bergerak di bidang kurir ekspres dapat mencapai 30% – 40% per tahun. Hingga hari ini, jumlah paket pelanggan yang dikirimkan oleh JNE terus bertambah dari waktu ke waktu. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, jumlah kiriman yang ditangani mencapai rata – rata 19 juta paket per bulan, bahkan meningkat lebih dari 20 juta paket pada momen Ramadhan dan Idul Fitri, Harbolnas serta momentum penjualan e-commerce lainnya. Itu berarti setiap hari JNE mengirimkan sekitar 1 juta paket ke berbagai tujuan di dalam mau pun luar negeri. (shs)