Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, belum mencatat ada lonjakan kasus Covid-29 pada masa peniadaan arus mudik Idulfitri 2021.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menuturkan hingga hari ketiga pascalebaran, angka penularan virus korona di wilayahnya justru mengalami tren penurunan.
“Angka covid-19 di Kota Semarang justru mengalami penurunan sejak 11 Mei hingga 16 Mei 2021. Dari semula berjumlah 413 kasus menjadi 340 kasus,” kata Hendi sapaan akrabnya, Minggu, (16/5).
Atas penurunan tren ini, Hendi mengucapkan terimakasih kepada warga Kota Semarang yang telah mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi mobilitas selama Lebaran. Menurut Hendi tren penularan covid-19 kali ini berbanding terbalik pada perayaan Lebaran tahun lalu.
“Kala itu, Kota Semarang sampai harus menetapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) tahap tiga untuk mengendalikan covid-19 yang terus meningkat sejak jelang Lebaran tiba,” jelas Hendi.
Hendi menegaskan penyekatan di sejumlah pintu masuk Kota Semarang turut memberi dampak signifikan tidak melonjaknya kasus covid-19.
“Penanganan cepat terhadap kesembuhan pasien covid-19 di rumah sakit maupun tempat karantina juga menjadi peran penting dalam penurunan jumlah kasus yang ada,” jelas Hendrar Prihadi.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 pada masa Lebaran Idulfitri, Hendrar Prihadi, menyatakan akan mengawasi penyebaran virus dari klaster keluarga. “Kemarin, data kasus covid-19 di Kota Semarang, klaster keluarga mendominasi. Ini yang harus menjadi perhatian,” ujar Hendi. (ksm)