Kasus Turun Jadi 31,15%, Semua Pihak Harus Tetap Siaga

Semarang, UP Radio – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (2/8/2021).  Ganjar mendapatkan laporan, bahwa tren  kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan. 

Pada rapat evaluasi tersebut Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo menerangkan, tren kasus di Jawa Tengah sebanyak 38,18 persen pada minggu ke-29 lalu, dan pada minggu ke-30 ini turun menjadi 31,15 persen. Kondisi  berdampak pada berkurangnya BOR rumah sakit. 

“Untuk BOR juga mengalami penurunan. BOR ICU saat ini sebesar 70,42 persen, turun dari minggu sebelumnya yang mencapai 76,02 persen. BOR isolasi juga menurun, dari 66,89 persen pada minggu ke-29, turun jadi 54,67 persen di minggu ke-30 ini,” ucap Prasetyo. 

Advertisement

Meski menunjukkan angka penurunan, Ganjar mengatakan semua pihak harus tetap waspada. Ia menuturkan jika tambahan kasus masih ribuan, maka itu belum baik. 

“Saya senang dapat laporan tenda-tenda di rumah sakit sudah di bongkar. Hari ini tenda di rumah sakit Tugurejo sudah dibongkar. BOR juga sudah aman. Tapi saya katakan, jangan lengah dan tetap disiplin tinggi agar menurunnya tajam,” tegas Ganjar usai memimpin rapat evaluasi tersebut. 

“Perubahan di beberapa wilayah membaik, umpama yang di Kudus Raya membaik tetapi di Soloraya kan belum baik, Semarang juga masih on/off terus,” imbuhnya. 

Ganjar mengatakan, ketika PPKM Level diterapkan memang terjadi perubahan suasana yang lebih longgar, namun kondisi ini perlu tetap dikendalikan. 

“Menurut saya, itu kalau tidak dikontrol akan kebablasan. Dikarenakan kondisi ini belum baik maka kita tetap harus disiplin,” katanya. 

Terkait PPKM Level akan diperpanjang atau tidak, pihaknya sudah meminta seluruh daerah untuk tetap siaga karena kondisi Covid-19 di Jawa Tengah masih belum baik. Salah satunya bentuk kesiagaan itu adalah dengan membuat call center sampai ke level desa. 

Call center penanggulangan Covid-19 yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sejauh ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi. Selain membantu mempermudah masyarakat mendapat informasi saat membutuhkan vaksinasi, oksigen maupun fasilitas kesehatan,  call center juga bertujuan membantu keluhan tentang dokumen adminstratif terkait pasien Covid-19, misalnya tentang BPJS. 

Ganjar berharap, selain call center yang membantu bidang kesehatan, dibentuk pula call center untuk bantuan bidang sosial. Call center tersebut selain melayani informasi bantuan sosial, mereka juga bertugas untuk menampung laporan-laporan terkait masyarakat kecil terdampak mulai dari UMKM hingga ketenagakerjaan. 

“Satu lagi saya sedang minta dibuatkan kontak untuk call center khusus Dinsos. Karena banyak orang yang dulu dapat menjadi tidak dapat (bantuan), kemudian ada yang double. Dan ada  yang bertanya kok sampai hari ini belum dapat, apakah masih menunggu. Ini yang kita pakai untuk membantu mereka,” jelasnya. (hum)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement