Yogyakarta, UP Radio – Sudah 24 tahun lebih, Marsudi, Head of Regional Jateng-DIY JNE, berkarir di JNE. Sejak mengawali karirnya, Marsudi bercita-cita untuk mendirikan masjid dan akhirnya impian itu terwujud.
Pada Rabu 15/7, Marsudi pun meresmikan masjid berkapasitas 150 orang yang Ia dirikan, yaitu Masjid Quwwatul Islam dan Ma’had Tahfidz Al Qur’an Daarul Firdaus 5 Gunungkidul dengan menggelar tasyakuran sederhana.
Wakil Bupati Gunung Kidul, Dr. Immawan Wahyudi,MH, turut hadir juga untuk meresmikan bangunan dua lantai seluas 387,38 m² yang terletak di Jl. Sambipitu-Nglipar Dusun Ngalang, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.
Selain itu peresmian juga dihadiri Drs. Heroe Poerwadi, MA, Wakil Walikota Yogyakarta selaku Dewan Pembina Masjid Quwwatul Islam.
Marsudi menceritakan bahwa pendirian masjid ini dilatarbelakangi keinginannya untuk memberikan manfaat bagi masyarakat yang terinspirasi oleh nilai-nilai yang ditanamkan oleh pendiri JNE yaitu Alm. Soeprapto Soeparno.
“Di JNE, Kami meneladani Alm Pak Prapto yang mengasihi anak yatim dengan melibatkan mereka disetiap acara perusahaan, mengutamakan kesejahteraan karyawan dan juga membangun masjid”, ungkapnya.
Saat mengawali karirnya dulu, JNE sedang melakukan perluasan jaringan di beberapa wilayah, salah satunya Yogyakarta pada tahun 1996. Saat itu, Marsudi merintis bersama empat orang karyawan dalam melayani serta mengemban amanah semua pelanggan. Ia pun bekerja ekstra dengan menangani semua tugas secara “serabutan”, mulai menerima kiriman sampai kunjungan ke pelanggan hingga menjadi kurir. Meski begitu, Marsudi memiliki impian besar bagi perusahaan maupun masyarakat di sekitarnya.
Dengan niat dan dukungan istri beserta keluarganya, Marsudi memantapkan hati untuk membangun sebuah masjid di tanah kelahirannya.
Ia melihat penduduk di desanya yang mayoritas petani kesulitan untuk melaksanan ibadah sholat saat berada di ladang karena jarak antara masjid dan lahan pertanian berjauhan.
“Alhamdulillah atas ijin Allah SWT, pembangunan masjid dapat dimulai pada Juni 2019 lalu dan selesai pada Juli 2020. Masjid ini diberi nama Quwwatul Islam yang artinya kekuatan Islam. Dalam nama tersebut, terselip doa bahwa sebagai tempat ibadah Masjid Quwwatul Islam dapat meningkatkan dan memperkuat keimanan dan ketakwaan masyarakat sekitar,” tutur Marsudi.
Ia juga menambahkan, berdirinya masjid ini juga tak lepas dari bantuan rekan-rekan sejawatnya di JNE. “Saya sangat berterimakasih atas dukungan moril maupun materiil dari rekan-rekan JNE sehingga niat baik ini dapat terwujud,” Katanya.
Kedepannya, Ia berharap keberadaan masjid dan pesantren ini akan memberi kemaslahatan bagi masyarakat. Tak hanya sekedar tempat belajar Al Qur’an, namun juga menjadi sarana pendidikan enterpreneur yang membawa kemajuan bagi perekonomian masyarakat Gedangsari khususnya.
“Telah puluhan tahun saya menjalankan semangat tagline JNE “Connecting Happiness”. Saya bersyukur dapat turut mewujudkannya dengan mengantarkan kebahagiaan selain dari mengemban amanah pelanggan”, pungkasnya. (rls/shs)