Modena Luncurkan Water Heater dengan Teknologi IoT

Semarang, UP Radio – PT Modena Indonesia melakukan terobosan terbaru di lini cleaning dengan produk water heater seri ES 15 SKY dan ES 30 SKY yang dilengkapi dengan teknologi IoT (Internet of Things).

Fitur teknologi IoT memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer atau manusia.

“Hanya melalui ponsel kita bisa mengoperasionalkan produk ES 15 SKY dan ES 30 SKY melalui aplikasi Modena smart. Dengan adanya program IoT, konsumen bisa melakukan dari mana saja untuk menyalakan dan mematikan pemanas,” kata Branch Manager Modena Indonesia cabang Semarang, Indra Syarifudin pada peluncuran produk di Semarang (8/5).

Advertisement

Selain adanya IoT, produk ES 15 SKY dan ES 30 SKY juga dilengkapi dengan fitur selectable power yang memungkinkan konsumen mengatur suhu 30 derajat Celsius hingga 70 derajat Celsius serta memilih daya listrik yaitu 300 watt, 500 watt, dan 800 watt.

Produk ini juga tahan terhadap percikan air dengan adanya IPx4 yakni ingress protection rating menunjukkan tingkat ketahanan produk terhadap air.

Masing-masing tipe pun juga mempunyai kapasitas berbeda, ES 15 SKY memiliki kapasitas 15 liter air. Dan ES 30 SKY memiliki kapasitas 30 liter air.

“Tentunya masih banyak lagi fitur-fitur menarik yang bisa dinikmati dari produk ini. Produk Modena senantiasamenekankan pada aspek estetika desain, kaya akan fituryang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna denga penerapan teknologi terkini serta ramah lingkungan,” ujar Indra.

Produk ini sudah beredar secara nasional di seluruh Indonesia. Di Jateng bisa didapatkan di Modena Home Center (MHC) Semarang BSB, MHC Semarang Majapahit, MHC Tegal, Toko Cemerlang Pekalongan, Depo Murah Kudus, dan UD Luthfi di Jepara,” ujar Indra.

Membidik segmen pasaran golongan menengah ke atas ES 15 SKY dibandrol dengan harga Rp2,8 juta dan ES 30 SKY dibanderol dengan harga Rp3 juta.

Indra menambahkan untuk target penjualan produk baru tersebut tidak muluk-muluk yakni sekitar lima unit per bulan. “Berharap bisa lebih banyak. Pasar Jateng memang berbeda dibandingkan atas Jawa Timur,” katanya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement