Museum Bubakan Bakal Jadi Ikon Baru Kota Semarang

Semarang, UP Radio – Meski di tengah pandemi, Pemerintah Kota Semarang tetap mengerjakan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur. Salah satu yang terus dikebut pengerjaannya adalah pembangunan Museum Bubakan.

Menurut rencana bundaran Bubakan yang dulunya merupakan taman air mancur akan disulap menjadi Museum dengan Polder dan Sclupture.

Bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Pemerintah Kota Semarang tengah menggarap Museum Kota Lama, kolam retensi lengkap dengan infrastrukturnya yang menelan anggaran sebesar Rp. 15 Miliar.

Advertisement

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, saat meninjau langsung ke lokasi bekas taman bundaran Bubakan, Kamis (24/9/2020) pagi, mengaku puas dengan progress pengerjaan infrastruktur tersebut.

Menurut Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, Bundaran Bubakan nantinya akan menjadi destinasi yang menarik, karena selain menjadi destinasi wisata dengan sclupture dan jembatan kaca, ada sarana edukasi yaitu belajar mengenai sejarah Kota Lama Semarang.

Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali banjir dengan kolam polder.

Museum Bubakan yang masih dalam tahap pembangunan konstruksi, telah rampung 80 persen pengerjaannya. Rencananya jika sesuai jadwal, bangunan yang menjadi landmark baru Kota Semarang tersebut akan siap dilaunching ke publik pada 15 Desember 2020.

“Ini adalah bantuan dari (pemerintah) pusat untuk mempercantik Kota Lama, mulai dari rumah pompa Berok, kemudian polder (Tawang), lalu disini ada kolam keceh yang bisa dipakai anak-anak, ada juga museum, dan ada gardu pandang di atasnya,” katanya.

Untuk museumnya sendiri, wali kota yang biasa disapa Hendi ini mengatakan bahwa Dinas Pariwisata Kota Semarang sudah mengalokasikan anggaran di tahun 2021 untuk mengisi ruangan dalam museum.

Bubakan ini kalau sudah selesai akan menjadi destinasi yang menarik. Bagian bawahnya ada kolam polder yang memiliki fungsi retensi banjir, di atasnya ada kolam indah yg dilengkapi dengan jembatan kaca serta terdapat museum Kota Lama Semarang dan ada artefak berupa ujung benteng (bastion) Kota Lama.

Artefak yang dimaksud adalah ujung benteng yang ditemukan di bawah Bundaran. Artefak tersebut nantinya akan dipertontonkan di dalam sebuah kotak kaca sehingga pengunjung bisa melihat secara langsung peninggalan sejarah kota lama.

“Semua pengerjaannya konstruksinya halus dan tinggal penyelesaian di beberapa bagian saja, mudah-mudahan Desember selesai. Semoga dengan adanya ini bisa mempercantik kota, menghilangkan kekumuhan, meningkatkan pariwisata, dan mengangkat perekonomian,” katanya.

Team leader manajemen konstruksi PT Brantas Abipraya, Sonny Cahyo Bawono, selaku konsultan pembangunan kawasan Kota Lama Semarang mengatakan kalau pembangunan Museum Bubakan tersebut didesain sebagai ruang terbuka publik.

“Konsep museumnya didesain secara virtual, menggambarkan sejarah kota. Ini nanti akan memamerkan peninggalan – peninggalan Kota Semarang. Pembangunan tempat ini merupakan pengerjaan tahap II dari keseluruhan pembangunan Kota Lama yang telah rampung 75 persen, dan targetnya semua bisa selesai dan dilaunching pada 15 Desember,” katanya. (ksm) 

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement