Semarang, UP Radio – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang memastikan dapat menutup seluruh belanja daerah tahun anggaran 2020 meski sedang dalam kondisi pandemi Covid-19.
Kepala Bapenda Kota Semarang, Agus Wuryanto mengatakan, pendapatan daerah hingga 14 Desember secara keseluruhan telah terealisasi 96,74 persen atau senilai Rp 4,1 triliun dari target sebesar Rp 4,3 triliun. Sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) sendiri telah mencapai 99,59 persen. Dia optimis PAD bisa mencapai target Rp 1,8 triliun.
“Overall, sudah bisa membayar semua belanja. Ini kami masih terus memantau pendapatan,” kata Agus (15/12).
Agus menyebut, PAD ini diantaranya bersumber dari retribusi dan pajak daerah. Pendapatan retribusi tahun ini, menurutnya, sudah cukup baik yakni Rp 82 miliar dari target Rp 80 miliar. Artinya realisasi sudah mencapai Rp 102,42 persen.
Sedangkan, pajak daerah baru mencapai 94,35 persen atau senilai Rp 1,3 triliun dari target Rp 1,4 triliun. Dua mata pajak yang telah mencapai target yaitu pajak reklame dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).
Adapun realisasi pajak bumi dan bangunan (PBB) mencapai 88,70 persen dari target Rp 527 miliar.
“Ini agak terseok-seok karena memang target PBB cukup tinggi,” ujarnya.
Sementara, pajak yang berkaitan dengan bidang pariwisata masih jauh dari target. Semisal, sebut Agus, pajak hotel. Dia menghitung realisasi pajak hotel maish 62,74 persen atau baru Rp 57 miliar dari target Rp 91 miliar. Begitu juga pajak hiburan baru terealisasi 62 persen atau sebesar Rp 11,6 miliar dari target Rp 18 miliar. Namun, realisasi pajak restoran sejauh ini masih cukup yaitu 95 persen dari target Rp 116,5 miliar. Hal ini karena masih cukup banyak warga yang take away atau makan dibawa pulang.
“Hotel memang belum sepenuhnya pulih karena banyak orang tidak berpergian. Kalau hiburan beberapa bulan tutup. Kegiatan olahraga di Stadion Jatidiri tidak ada sama sekali. Bioskop dibatasi dan baru buka beberapa minggu jadi pendapatan belum ada yang masuk,” jelasnya.
Menurutnya, PAD masih sangat mungkin mencapai lebih dari 100 persen. Pihaknya masih memiliki sisa waktu beberapa hari menjelang akhir tahun. Dia memperkirakan masih ada pajak yang akan masuk yaitu pajak penerangan jalan umum (PPJU) senilai Rp 19,2 miliar dan transaksional BPHTB yang saat ini masih terus dipantau. (ksm)