Pasar Tambaklorok Kampung Bahari Semarang Diresmikan

Semarang, UP Radio – Pasar Tambaklorok yang dulu kumuh dan tak tertata, kini telah berubah menjadi pasar yang baik dengan tembok porselin berwarna putih yang tampak cantik. Senin (25/3), secara langsung Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi meresmikan Pasar Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara.  

Hendi, sapaan wali kota Searang mengatakan, tidak menyangka wilayah ini bisa dibangun sedemikian megah. Pasalnya, sebelum dibangun, lahan tersebut merupakan milik PT Pelindo.

Lalu, Presiden Joko Widodo memintah tanah selebar 60 hektar ini diserahkan kepada Pemerintah Kota Semarang agar dapat dibangun dan dimanfaatkan masyarakat.

Advertisement

Akhirnya, kampung tersebut dibangun menjadi kampung bahari menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dia meminta pedagang untuk merawat dan menjaga kebersihan bersama-sama.

Selain itu, dia juga berpesan untuk segera membentuk paguyuban Kampung Bahari Tambaklorok agar kampung yang dicanangkan sebagai kampung wisata bahari bisa berjalan maksimal dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Pasar tidak hanya interaksi pedagang dan pembeli saja. Ada pengelolaan parkir. Tadi sudah ada titik temu katanya lahan parkir mau dikelola warga, boleh, tapi harus diatur rapi,” tegasnya.

Dia berharap, pedagang dan masyarakat bisa mengembangkan wisata secara maksimal di Kampung Bahari Tambaklorok misalnya saja menciptakan inovasi-inovasi di pasar yang dapat memanjakan para pengunjung.

“Saya pernah ke Jakarta dan ke Cina. Saya melihat pasar dekat pelabuhan yang dikonsep ada warung tempat memasak ikan. Kalau bisa diciptakan seperti ini pasti keren,” jelas Hendi.

Menanggapi para pedagang yang belum mendapatkan lapak, dia meminta Dinas Perdagangan untuk segera membangunkan tambahan lapak sehingga pasar dapat segera tertata rapi.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto menuturkan, pihaknya sedang membangun lapak tambahan di belakang pasar mulai hari ini. Dia menargetkan lapak tambahan tersebut akan selesai dalam waktu 15 hari.

“Target 15 hari tapi saya pastikan 10 hari bisa selesai,” tandas Fajar.

Terkait dengan saran Wali Kota tentang tempat jasa memasak ikan di Pasar Tambaklorok, Fajar berusaha untuk menata beberapa lapak yang bisa digunakan untuk membuka jasa memasak.

Sedangkan pengelolaan parkir, dia meminta warga untuk berkoordinasi terlebih dahulu sehingga Dinas Perdagangan dapat merekomendasikan hal tersebut kepada Dinas Perhubungan Kota Semarang.

“Kami yang merekomendasikan ke Dishub. Sementara dishub yang akan mengeluarkan surat izin parkir di pasar tersebut,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fajar juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menertibkan hunian-hunian yang berada di bawah jembatan, tidak jauh dari pintu masuk Kampung Bahari Tambaklorok. Menurutnya, hunian tersebut sangat mengganggu estetika kampung yang nantinya bakal menjadi kampung wisata.

“Pasar pasti akan ramai dikunjungi sehingga kawasan harus tertib. Kami akan tertibkan hunian di bawah jembatan karena sangat kumuh. Kami akan tertibkan setelah lebaran nanti,” kata Fajar.

Tokoh Masyarakat Tambaklorok, Ahmad Sueb mengatakan, akan segera membentuk paguyuban yang melibatkan warga di setiap RW agar wisata Kampung Bahari Tambaklorok bisa berkembang.

Jika infrastruktur jalan sudah jadi, menurutnya, pengembangan wisata akan mengikuti.

“Terutama akses jalan dulu. Kalau infrastruktur jalan baik, pengembangan wisata akan mengikuti. Kalau infrastrukturnya seperti ini masih terkendala,” katanya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement