Pedagang Grosir dari Eks Johar Akan Tempati Pasar Rejomulyo

Semarang, UP Radio – Pedagang besar atau grosir yang dulu berjualan di Pasar Johar, bakal dibuatkan pasar induk sendiri. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang, sendiri tengah melakukan klarifikasi pedagang besar ataupun retail.

Plh. Kepala Disdag Kota Semarang, Mujoko Raharjo menerangkan pemindahan pedagang pada tahap pertama akan dilakukan pada 23 September mendatang dengan jumlah pedagang sekitar 2.600 pedagang yang sudah ditetapkan.

“Untuk kawasan Johar Tengah, Utara, Kanjengan, Selatan, Alun-alun Johar dan Shopping Center Johar (SEJ). Enam blok ini kapasitasnya sekitar 6 ribu pedagang,” katanya, Selasa (7/9).

Advertisement

Dari enam blok ini, kata Mujoko khusus ditempati pedagang retail atau eceran. Menurut dia melihat kondisi yang ada di lapangan tidak memungkinkan untuk bongkar muat kendaraan besar. Klasifikasi pedagang kata dia, sudah dilakukan ketika pedagang melakukan input data di aplikasi Pandawa.

“Dalam input kemarin sebenarnya sudah terlihat mana yang grosir dan mana yang retail, nah ini akan kami pisahkan. Makanya kami minta pedagang untuk jujur,” jelasnya.

Ia mencontohkan pedagang berskala besar, ini biasanya memiliki lebih dari dua lapak, dan masuk dalam kategori grosir. Rencananya akan dibuatkan pasar induk sendiri untuk pedagang kategori besar. Sehingga dalam penataan serta penempatan pedagang di Kawasan Johar Baru, Disdag memberikan kebijakan satu pedagang satu lapak saja.

“Sesuai Perwal kan hanya untuk eceran, sedangkan grosir nanti akan ditempatkan di pasar induk. Nah pilihannya mau turun ke retail atau eceran atau tetap grosir. Kalau memaksa di Johar tidak bisa, tidak memungkinkan tempatnya,” tandasnya.

Pemindahan pedagang grosir nantinya akan ditempatkan di Pasar Rejomulyo. Saat ini Disdag sudah mengajukan proposal bantuan untum revitalisasi dan pembangunan pasar ke Pemerintah Pusat.

“Proposal kami sudah di proses, disana juga ada sudah ada kajian untuk masuk ke Kementrian Perdagangan, Menteri Perkonomian dan PUPR,” jelasnya.

Total anggaran yang diajukan kata dia, sekitar Rp 100 miliar untuk revitalisasi dan pembangunan fisik di Pasar Rejomulyo yang akan dijadikan pasar induk atau grosir untuk pedagang yang sebelumnya berjualan di Johar.

“Prosedurnya masuk ke tiga kementerian tadi, baru nanti kalau di acc yang membangun PUPR sebaliknya pelaksana. Kalau kajian sudah selesai, baru nanti kita akan buat Amdal dan DED,” pungkasnya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement