Semarang, UP Radio – Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang bakal melanjutkan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D Mijen.
Pembangunan RSUD tipe D Mijen yang dikerjakan pada 2019 lalu belum sepenuhnya rampung. Pada saat itu, pihak kontraktor tidak dapat menyelesaikan hingga masa kontrak berakhir. Distaru kemudian berencana melanjutkan pembangunan tersebut tahun ini.
Plt Kepala Distaru Kota Semarang, M Irwansyah mengatakan, proyek pembangunan RSUD Mijen telah masuk proses lelang.
Dia berharap, pemenang lelang bisa diketahui Mei mendatang dan dapat segera dilakukan pengerjaan fisik agar akhir Desember sudah selesai pembangunan.
“Mudah-mudahan proses lelang berjalan lancar dan diikuti kontrakator yang profesional. Saya pikir teman-teman ULP (Unit Layanan Pengadaan) sudah mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak mengenakan seperti tahun sebelumnya,” papar Irwansyah, Selasa (20/4/2021).
Irwansyah membeberkan, pagu anggaran pembangunan RSUD Mijen tahap dua ini senilai Rp 22,8 miliar. Jika ditotal dengan pembangunan tahap pertama pada 2019 lalu, pembangunan RSUD Mijen menelan anggaran Rp 32,8 miliar.
Pada tahap pertama 2019 lalu, proyek RSUD Mijen telah sampai pada pembangunan struktur lantai 1 gingga lantai 4. Tahun ini, pihaknya menyelesaikan secara keseluruhan hingga RSUD bisa operasional.
Pihaknya akan membangun RSUD Mijen sesuai kerentuan dan standar Kementrian Kesehatan mulai dari aksesibilitas yang mudah, ruangan yang byaman, hingga besaran sesuai dengan standar.
RSUD ini ajan dilengkapi 70 tempat tidur. Rinciannya, 35 tempat tidur kelas 3, 32 tempat tidur kelas 2, 2 tempat tidur kelas 1, dan 1 tempat tidur kelas VIP dengan standar RS tipe D.
Di sisi lain, Puskesmas Mijen yang sebelumnya berada di lokasi pembangunan RSUD akan dibangunkan gedung baru di samping kelurahan Tambangan.
“Puskesmas nanti iamu bangunkan di samping Kelurahan Tambangan. Tahun ini juga pengerjaannya,” tambahnya.
Sementar itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mendukung Pemerintah Kota Semarang segera menyelesaikan lanjutan pembangunan RSUD Mijen. Dia berharap pembangunam dapat diselesaikan 100 persen pada 2021 ini.
Dari sisi teknis, dia meminta dinas terkair selektif dalam menentukan pemenang lelang agar pembangunan dapat berjalan lancar. Penyedia jasa harus dilihat dari kemampuan keuangan dan metodologi pengerjaannya, memiliki kemampuan yang baik agar pembangunan selesai sesuai kontrak dan rencana.
“Kami harap pemenangnya dari Semarang jadi kami lebih mudah melakukan kontrol,” ucapnya.
Jika pembangunan fisik selesai akhir tahun ini, Suharsono juga meminta Pemerintah Kota Semarang segera mengoperasionalkan RSUD Mijen. Dia menilai wilayah Mijen dan sekitarnya sangat membutuhkan RS tipe D karena selama ini warga harus ke wilayah bawah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Kalau jangkauan dekat kan akan memudahkan masyarakat,” ujarnya.
Dia melanjutkan, beberapa alat kesehatan sudah terbeli pada 2019 lalu. Tinggal nantinya perlu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) agar RSUD Mijen bisa segera beroperasi setelah pembangunam selesai.
“Saya rasa alatnya harus dilihat kembali masih berfungsi sebagaimana mestinya atau ara terjadi disfungsi. Kami ingin ini disiapkan dengan baik dan diprioritaskan,” paparnya. (ksm)
