Boyolali, UP Radio – Produksi pangan dari sektor peternakan di Jawa Tengah selalu mengalami surplus setiap tahunnya.
Data produksi daging Jawa Tengah di tahun 2016 meningkat 283.041.163 kg atau naik 4,29 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan juga dialami produksi telur di 2016 sejumlah 278.980.494 kg atau meningkat 2,11 persen dari tahun sebelumnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan produksi sector peternakan akan menjadi salah satu sektor yang difokuskan oleh pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan di Jawa Tengah. 
Program penanggulangan kemiskinan dengan mengoptimalkan sektor peternakan akan dilaksanakan dengan pemberian bantuan lima ekor ayam petelur bagi setiap keluarga tidak mampu.
“Kita punya program lima ekor ayam petelur untuk satu keluarga tidak mampu. Bantuan ini nanti bisa dimakan sendiri telurnya guna memenuhi protein atau bisa dijual agar perekonomian mereka meningkat,” kata Ganjar saat menghadiri Gebyar Potensi Peternakan Jawa Tengah 2017 di Kompleks Perkantoran Pemkab Boyolali (4/10).
Menurut Ganjar Selain untuk meningkatkan perekonomian warga miskin, bantuan tersebut diharapkan juga dapat memperbaiki gizi mereka dengan mengkonsumsi telurnya.
Tidak kalah penting, tegas Ganjar, pengembangan di sektor bisnis peternakan ini dapat dilakukan dengan mendorong pengelolaan hasil produksi pangan hewani agar mereka mendapat nilai tambah dengan mendorong pembentukan kelembagaan usaha berupa koperasi.
“Tugas di sisi hulu (pemerintah) nanti menyediakan bibit-bibit ternak unggul, kemudahan modal agar mereka bisa mengembangkan ekonomi. Selain itu, peternak juga butuh pendamping dan pelatihan agar bisnisnya berkembang,” tambahnya.
Ganjar berharap dengan potensi ternak yang populasinya mencapai 3,3 juta ekor ternak dengan pemilik ternak mencapai 7.157.645 orang ini, Jawa Tengah bisa menuju swadaya pangan. Bahkan mampu menjadi penopang utama kebutuhan ternak nasional. (humprov/shs)
