Semarang, UP Radio – Setelah sempat absen dua tahun akibat pandemi Covid-19, kirab Merah Putih kebangsaan sebagai bagian rangkaian acara memperingati Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya kembali digelar Selasa (17/5).
Dalam peringatan haul tersebut, Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengungkapkan Kota Semarang beruntung karena dalam perjalanan sejarah ditinggali oleh tokoh-tokoh ulama yang luar biasa.
“Mbah Depok atau Habib Thoha, kita jadikan salah satu tetenger Kota Semarang. Jadi sudah kita mulai dengan pembebasan lahan untuk tempat kuliner, UMKM dan tempat parkir sehingga diharapkan masyarakat yang ziarah ke tempat Habib Thoha bisa menjadi lebih nyaman kemudian lebih khusyuk dan menjadi salah satu tempat destinasi wisata religi di Kota Semarang,” ujar Hendi sapaan akrab Wali kota Semarang saat memimpin apel kirab kebangsaan di halaman Balaikota.
Kirab Merah Putih diawali dengan Apel Merah Putih yang tahun ini dihadiri juga oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, serta para tokoh dari berbagai agama seperti Banthe, Matakin, Romo, para Kyai, ormas-ormas, hingga siswa-siswi pesantren di Kota Semarang.
Dalam sambutannya, Hendi juga memohon doa dari para tokoh dari masing-masing agama bagi Kota Semarang yang baru saja berulang tahun yang ke-475 agar menjadi semakin hebat, maju, dan masyarakatnya sejahtera.
Hendi melanjutkan, target besar Pemkot Semarang saat ini adalah untuk mengangkat pariwisata Kota Semarang. Pihaknya pun menjanjikan untuk segera merespon keluhan masyarakat mengenai kerusakan jalan di lokasi wisata dengan mengadakan re-evaluasi.
“Pasti perlu kita re-evaluasi, bagaimana pengaturan-pengaturan lalu lintas dengan baik. Saat orang menuju lokasi wisata harus nyaman, kalau ada jalan rusak harus segera diperbaiki, kalau ada sampah harus segera dibersihkan, kalau ada hal-hal yang membuat wisatawan tidak nyaman harus segera dilakukan evaluasi dicarikan solusinya,” kata Hendi.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk mengambil pelajaran penting dari peringatan Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya ini sebagai penguat persatuan.
“Haul ini mempertegas kepada kita semuanya terutama masyarakat Semarang dan Indonesia bahwa jaman dulu pun, tokoh agama juga memerangi penjajah serta menginginkan Indonesia yang maju dan bersatu. Saya rasa hari ini tidak perlu kita mendiskusikan perbedaan-perbedaan tapi kita mengakui rahmat perbedaan sebagai kekuatan bangsa,” lanjut Hendi.
Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyebut bahwa Kirab Merah Putih adalah kegiatan yang mencerminkan cinta tanah air.
“Ini adalah suatu simbol di mana kita menghargai para pendahulu yang berkontribusi besar terhadap bangsa ini, serta juga atas ajaran-ajaran beliau dari sisi spriritual supaya negara ini bisa menjadi lebih besar lagi dan beraneka ragam,” tutur Sakti. (ksm)