Semarang, UP Radio – Penambahan jumlah kehamilan menjadi perhatian Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Semarang.
Kabid KB Disdalduk KB Semarang, Siti Maimunah mengatakan, jika peserta KB aktif di Semarang pada bulan April 2020 sebanyak 191.201 orang mengalami penurunan jumlah sebesar 815 dibandingkan peserta KB bulan Februari yang sebesar 192.016.
“Ini menjadi perhatian kami, karena potensi angka kehamilan bisa saja bertambah lantaran ada peserta KB yang sudah tidak ikut KB lagi,” ujarnya saat dihubungi wartawan, beberapa waktu yang lalu.
Ditanya menyoal potensi kehamilan di masa pandemi saat ini, Siti menambahkan, menurut datanya, jika di bulan April 2020 data kumulatif kehamilan di Kota Semarang mencapai 7.860.
Sementara di bulan Maret, kehamilan di Semarang mencapai 8.024. Angka tersebut cenderung turun, lantaran sudah banyak ibu yang melahirkan.
“Untuk saat ini dari 815 penurunan jumlah peserta KB belum berdampak pada kehamilan di bulan April. Itu karena, setiap peserta KB yang hormonal membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan untuk kembali ke kondisi normal masa subur,” imbuhnya.
“Jadi peningkatan kehamilan, bisa saja terjadi di pertengahan tahun, Sekitar Juli, Agustus dan selanjutnya. Tapi untuk peserta KB non hormonal bisa langsung hamil karena tidak membutuhkan masa subur kembali,” katanya. (shs)