Semarang, UP Radio – Pengembang perumahan terus melakukan inovasi untuk terus meningkatkan penjualan ditengah lesunya daya beli masyarakat meski kebutuhan akan perumahan setiap tahunnya terus meningkat.
Penyelenggaraan Property Expo Semarang diyakini masih menjadi strategi paling efektif untuk meningkatkan penjualan dengan menawarkan unit rumah dengan konsep yang sesuai dengan pilihan konsumen.
Ketua Property Expo Semarang Dibya K. Hidayat mengatakan Property Expo Semarang hingga semester pertama 2017 telah menjual lebih dari 238 unit dan diyakini akan terus meningkat hingga akhir tahun 2017. 
“Property Expo Semarang ke 8 diikuti 20 pengembang perumahan di Semarang dan sekitarnya serta 2 stand pendukung, mulai tanggal 12 – 23 Oktober 2017 di Mall Ciputra Semarang,” ungkap Dibya di Semarang (12/10).
Dibya mengakui hingga penyelenggaraan Property Expo sebelumnya geliat pembelian belum dirasakan, namun dirinya optimis akan semakin meningkat menjelang akhir tahun, mengingat angka kebutuhan rumah semakin meningkat.
“Kita harus mengejar target tahun ini yang tertinggal jauh dari harapan. Mungkin, kita baru mencapai sektar 70 persen dari target yang ditetapkan. Akumulatif sampai pameran terakhir itu, ya. Kalau periode yang sama tahun kemariin bisa sampai 90 persen,” ujarnya.
Dukungan sector perbankan menjadi instrument yang paling berpengaruh bagi peningkatan penbelian sector property sehingga kalangan pengembang mendesak bank untuk memberi kemudahan dan penurunan suku bunga untuk kredit pemilikan rumah (KPR).
Dibya menjelaskan, untuk pameran Property Expo Semarang ke 8 ini pihaknya menargetkan bisa tercapai transaksi penjualan sebanyak 70 unit rumah. Sehingga, bisa meminimalkan jarak kekurangan target penjulan di 2017 ini. (shs)
