Semarang, UP Radio – Universitas PGRI Semarang Terus meningkatkan Kualitas di usia ke-39 tahun ditengah banyaknya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa Tengah.
“UPGRIS di bidang Klasterisasi, saat ini masuk dalam jajaran 10 besar Perguruan tinggi di Jawa Tengah dan 100 besar Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia, dan peringkat ke 66 PT terbaik bidang penelitian PTN/PTS Nasional,” ungkap Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi SH MHum dalam pidato Laporan tahunan saat peringatan DIES Natalis ke 39 UPGRIS di Balairug Universitas PGRI Semarang (23/7).
Menurut Muhdi diusia ke 39, UPGRIS harus semakin memperluas keterlibatan dan tanggung jawab tidak hanya untuk kepentingan institusi tetapi juga harus bertanggung jawab untuk kepentingan sosial kemasyarakatan. 
Sejumlah prestasi telah diraih UPGRIS disepanjang tahun 2019-2020 baik dibidang Pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, kemahasiswaan, SDM, hingga Sarana Prasarana dan Kerjasama.
“Sarana Prasarana di tahun 2019-2020 terus dikembangkan, bukan hanya fasilitas pembelajaran saja terutama learning management system fasilitas perkuliahan online (Blended Learning) hingga peresmian Asrama mahasiswa bantuan kementrian PUPR hingga kembali dimulainya pembangunan unit asrama mahasiswa kedua bantuan kementrian PUPR,” tambahnya.
Dalam Peringatan Dies Natalis tahun ini Qristin Violinda Spsi, MM, PhD menyampaikan pidato Ilmiahnya dengan Judul Strategi Resiliensi Untuk Meningkatkan Ketahanan Sosio-Ekonomi Masyarakat Menghadapi Pademi Covid-19.
“Strategi Resiliensi dalam kehidupan merupakan hal yang bisa terus diusahakan tidak hanya fokus pada internal individu tetapi juga peran eksternal dari pemerintah dan dukungan keluarga dan masyarakat,” katanya.
Ditambahkan pula Resiliensi akan memberikan manfaat dalam meningkatkan kesejahteraan Psikologis serta kebermaknaan hidup yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja di saat pandemi seperti saat ini.
Pada puncak peringatan Dies Natalis ke 39 UPGRIS dengan Tema “UPGRIS Peduli dan Berinovasi di Tengah Pandemi”, kali ini juga berbeda dibanding tahun tahun sebelumnya dan hanya dihadiri sebagian kecil secara tatap muka dan selebihnya dilakukan secara daring/virtual. (shs)
