Sampah Jadi Kendala Pompa Atasi Banjir Semarang

Semarang, UP Radio – Banyaknya sampah yang masuk ke pompa membuat proses menyedot genangan air menjadi tersendat.

Koordinator Pompa dan Operator Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang UPTD Semarang Timur, Nuryanto menuturkan, saat banjir, pompa portabel sangat dibutuhkan untuk menyedot genangan di jalan.

”Namun fungsi pompa akan terganggu jika ada sampah yang menyumbat. Untuk itu, operator harus siaga menjaga pompa agar berfungsi,” tuturnya saat ditemui Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi di Kaligawe.

Advertisement

Untuk mengatasi banjir di wilayah Semarang timur, pihaknya mengoptimalkan pompa di 14 titik, antara lain di wilayah Plamongan Indah, Tanggul Indah, Banjardowo, dan lainnya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Supriyadi mengatakan, pihaknya meminta kepada warga untuk tidak membuang sampah sembarangan karena bisa membuat banjir

“Persoalan sampah ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah kota dan juga warga masyarakat, karena tanpa kesadaran warga kota Semarang untuk membuang sampah, pemerintah akan kesulitan. Kami menghimbau agar masyarakat tidak membuang sampah sembarang, utamanya ke aliran-aliran sungai. Dampaknya banyak, salah satunya membuat pompa penyedot air banjir ini tersendat,” tegasnya.

Supriyadi mengatakan pokja-pokja di masing-masing daerah harus senantiasa mengajak masyarakat agar mengawasi warga membuang sampah sesuai tempatnya. Membersihkan drainase dan sendimentasi agar apabila hujan aliran drainase bisa mengalir lancar dan tidak menggenang.

Seperti yang diketahui, hujan deras yang mengguyur Kota Semarang selama sekitar 4 jam, Senin (3/12) lalu, membuat sejumlah ruas jalan di kota ini banjir. Bahkan hingga Selasa siang, masih ada genangan air di sejumlah tempat, seperti di Kaligawe ini.

Pada kesempatan itu, pihaknya memastikan sirkulasi air dan pompa. ”Ternyata semua bisa beroperasi dengan baik. Hanya saja, kapasitas tiga pompa yang dioperasikan masih kecil, sementara debit air masih tinggi menggenangi Kaligawe,” ujarnya.

Sementara itu, rumah warga di sekitar Tambakrejo, hingga kemarin, masih tergenang banjir. ”Di sana belum ada pompa yang menyedot air. Saya berharap DPU bisa mengoperasikan pompa di wilayah Tambaksari,” katanya.

Terpisah, Kepala BBWS Pemali-Juana, Ruhban Ruzziyanto menjelaskan, hingga kini normalisai Kali Sringin dan Tenggang masih berlangsung. Tanggul-tanggul penahan rob masih dibuat. Pihaknya sedang memaksimalkan pompa-pompa di bendung Sringin. Kemudian membuatkan rumah pompa portabel.

”Pompa-pompa yang terpasang mengalami kendala teknis dan kerusakan. Pompa itu tidak bisa terus menerus terkena panas dan hujan. Saya minta dibuatkan rumah pompa portable di atas truk yang bisa dibawa,” tandasnya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement